Evakuasi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Hari ke-7: 37 Korban Jiwa, Pencarian Masih Berlanjut

SUARAMALANG.COM, Sidoarjo – Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali bertambah hingga Minggu (5/10/2025) pagi.

Data terbaru yang dirilis Tim SAR Gabungan mencatat sebanyak 37 korban tewas ditemukan di bawah reruntuhan bangunan ponpes yang ambruk pada Senin (29/9/2025) sore lalu.

Penambahan jumlah korban itu terjadi setelah 11 jenazah berhasil dievakuasi secara beruntun pada Minggu dini hari, tepatnya di sektor A3 atau sisi belakang reruntuhan bangunan utama.

Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia Basarnas, Emi Freezer, mengatakan satu korban di antaranya diekstrikasi dari sektor A4 atau sisi kanan depan reruntuhan dengan kondisi anggota tubuh tidak lengkap.

“Pada pukul 03.24 WIB satu korban dengan kondisi kaki kanan tidak ada berhasil diekstrikasi di sektor A4,” ujar Emi Freezer saat memberikan keterangan resmi, Minggu (5/10/2025).

Jenazah korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

Hingga hari ketujuh proses pencarian, total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 141 orang dengan rincian 104 korban selamat, 37 meninggal dunia, dan satu berupa potongan tubuh.

Meski demikian, masih ada sekitar 26 orang korban yang belum ditemukan, sementara proses pembersihan puing kini difokuskan ke sisi utara bangunan ponpes yang tidak terintegrasi dengan struktur utama.

Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menegaskan perbedaan data jumlah korban antara Basarnas dan BNPB terjadi karena ada satu body part yang dihitung sebagai korban meninggal.

“Kegiatan terakhir kami temukan pada pukul 03.24 WIB dini hari, sehingga total 37 orang kami masukkan hitungan, termasuk satu bagian tubuh korban,” kata Bramantyo.

Sementara data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut hingga Minggu pagi terdapat 167 orang terdampak, dengan rincian 104 selamat, 36 meninggal dunia, dan satu bagian tubuh telah dievakuasi.

Perbedaan data itu dijelaskan sebagai hal wajar karena pencatatan dilakukan oleh beberapa instansi dengan metode yang berbeda, meski intinya sama-sama menggambarkan skala besar tragedi yang menimpa Ponpes Al Khoziny.

Tragedi ambruknya gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra ponpes ini terjadi pada Senin (29/9/2025) sore ketika ratusan santri dan jemaah tengah melaksanakan salat ashar berjemaah di dalam bangunan yang masih dalam tahap pembangunan.

Hingga kini proses pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel gabungan, alat berat, serta evakuasi manual untuk menjangkau korban yang terjebak di tengah reruntuhan.

Pihak berwenang menegaskan upaya pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban berhasil ditemukan, sementara proses identifikasi korban akan dipusatkan di RS Bhayangkara Surabaya.

Pewarta : M.Nan

Exit mobile version