Hadapi Bencana dan Berbagai Permasalahan Keamanan, 200 Satlinmas Mengikuti Jambore

SUARAMALANG.COM, Kota Malang–Kegiatan Jambore Satlinmas 2025 di Kecamatan Lowokwaru berlangsung lebih intens dari tahun-tahun sebelumnya. Sebanyak 200 anggota Satlinmas dari tujuh kelurahan berkumpul di Kampus STIE Malangkucecwara, Minggu (16/11/2025),

Untuk mengikuti pelatihan menyeluruh yang menyoal kesiapsiagaan bencana, kedisiplinan, penguatan keamanan wilayah, hingga perlindungan sosial bagi anggota.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Camat Lowokwaru Rudi Cahyono, dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang menekankan bahwa Satlinmas harus menjadi “tameng pertama” dalam menghadapi gangguan keamanan maupun bencana di tingkat kelurahan.

Dalam sambutannya, Camat Lowokwaru Rudi Cahyono menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas multidimensional bagi Satlinmas di tengah dinamika keamanan dan kebencanaan yang semakin kompleks.

“Melalui jambore ini, kami dorong Satlinmas untuk memiliki kemampuan lebih luas, tidak hanya terkait keamanan lingkungan, tetapi juga penanganan kedaruratan. Pelatihan hari ini mencakup simulasi kebencanaan, pembinaan kedisiplinan, hingga peningkatan keterampilan teknis,” jelasnya.

Rudi mengatakan, masyarakat kini menaruh harapan besar pada Satlinmas sebagai unsur yang paling dekat dengan warga. Karena itu, kemampuan adaptasi, ketepatan mengambil tindakan, dan pemahaman wilayah menjadi sangat penting.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dalam arahannya menyampaikan sejumlah catatan penting terkait peran Satlinmas. Wahyu menekankan bahwa Satlinmas bukan sekadar petugas keamanan, tetapi simbol kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.

“Pendekatan humanis menjadi kunci utama. Warga akan lebih percaya dan merasa aman jika yang datang adalah orang dari lingkungan mereka sendiri. Satlinmas punya peran yang tidak bisa digantikan,” ujar Wahyu.

Wahyu juga mengapresiasi dedikasi anggota Satlinmas yang mayoritas berada pada usia tidak muda lagi. Karena itu, Pemkot Malang memasukkan mereka dalam program BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan jaminan sosial.

“Kita tidak ingin risiko pekerjaan ini ditanggung sendiri. Mulai dari kecelakaan kerja hingga perlindungan sosial, semua harus aman,” tegasnya.

Dalam forum tersebut, Wali Kota menyampaikan lima instruksi yang harus menjadi pegangan:Tingkatkan koordinasi dengan aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Perkuat komitmen dan tanggung jawab sebagai garda terdepan keamanan wilayah. Jaga kedisiplinan dan semangat dalam setiap pembinaan dan pelatihan. Waspada terhadap berbagai potensi gangguan kamtibmas, terutama di lingkungan padat penduduk. Utamakan kesehatan dan kebugaran fisik, agar siap turun kapan pun masyarakat membutuhkan.

Wahyu juga menegaskan bahwa keamanan lingkungan tidak bisa hanya dibebankan pada Satlinmas. “Ini tanggung jawab bersama. Kolaborasi warga dan pemerintah harus semakin kuat agar lingkungan tetap aman dan kondusif. ” Ujarnya.

Rangkaian jambore tahun ini dinilai lebih komprehensif. Selain materi bela diri dan penanganan kecelakaan, peserta juga digembleng cara menghadapi situasi darurat secara cepat dan terukur.

“Satlinmas berada paling dekat dengan masyarakat. Mereka harus siap menghadapi dinamika sosial yang semakin kompleks,” ujar Wahyu, mengingatkan.

Ia juga menyinggung apresiasi dari pemerintah provinsi terkait seragam Satlinmas model baru yang pertama kali diterapkan Kota Malang. Mulai dari seragam hingga sepatu diberikan secara gratis sebagai bentuk penghargaan terhadap pengabdian mereka.

“Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi besar bagi Satlinmas Lowokwaru. Selain memperkuat mental dan kedisiplinan, jambore ini juga menguji ketangguhan anggota dalam menghadapi simulasi nyata di lapangan,” pungkas Wahyu

Pewarta:*Ali Nopan

Exit mobile version