Kasus BBM Diduga Tercampur Air Meluas, Pengamat ISSES Desak Polisi Bertindak Cepat!

SUARAMALANG.COM, Kota Malang – Kasus bahan bakar minyak (BBM) yang disebut membuat mesin kendaraan bermasalah kini menjalar ke berbagai wilayah Jawa Timur. Sejumlah pengendara, termasuk pengemudi ojek online di Malang, mengeluhkan motor mereka brebet hingga mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Bambang Rukminto, menilai kejadian ini sudah seharusnya mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Ia menegaskan, kepolisian tidak perlu menunggu laporan masyarakat untuk bergerak.

“Kasus yang merugikan masyarakat secara luas, sebelum dampaknya merembet kemana-mana, seharusnya mendapat perhatian serius untuk diusut dan ditangani,” ujar Bambang.

Menurutnya, karena skala kasus sudah masif, penyelidikan dapat dilakukan melalui laporan model A, yaitu laporan yang dibuat atas dasar temuan petugas sendiri. Ditkrimsus Polda Jatim dinilai berwenang menelusuri dugaan penyebab gangguan mutu BBM di wilayahnya.

Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) telah melakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium terhadap sampel BBM dari sejumlah SPBU. Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, mengatakan sudah ada 162 laporan masyarakat terkait gangguan mesin kendaraan usai mengisi BBM.

“Laporan lewat kanal resmi, laporan di posko maupun SPBU tempat pembelian terakhir sebanyak 162 laporan, sementara untuk Malang Raya ada 4 laporan sampai hari ini,” kata Ahad.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan inspeksi mendadak ke SPBU 26 Pertamina Asrikaton, Pakis, Malang, Jawa Timur Rabu (29/10). (foto:KESDM)

Ia menambahkan, pemeriksaan terhadap bahan bakar dari tangki kendaraan konsumen juga telah dilakukan. Pertamina memastikan setiap tahapan distribusi tetap sesuai standar operasional dan pengujian mutu.

“Prioritas kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku. Setiap tahapan distribusi dilakukan sesuai standar untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga,” ujarnya.

Beberapa mekanik di lapangan turut menemukan perbedaan karakter bahan bakar. Rudi Hartono (49), mekanik asal Malang, menyebut banyak motor brebet seperti kehabisan bensin padahal tangki masih penuh.

“Banyak motor mogok, brebet injeksinya, seperti kehabisan bensin padahal masih ada. Bensinnya baunya seperti endapan lama,” ungkap Rudi.

Polresta Malang Kota memastikan akan menindaklanjuti temuan tersebut bersama pihak Pertamina. Kompol Muhammad Soleh, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, menyatakan jajarannya siap melakukan pengecekan langsung ke sejumlah SPBU.

“Kami akan menggandeng Pertamina untuk melakukan pengecekan di sejumlah SPBU di Kota Malang,” ucapnya.

Langkah serupa juga ditempuh Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al Qarni. Ia menegaskan, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tidak ada praktik pencampuran bahan bakar di tingkat penyalur.

“Kami mengecek langsung kandungan BBM Pertalite dan tempat penampungannya. Tujuannya untuk menjawab keresahan masyarakat dan memastikan tidak ada BBM oplosan,” kata Abid.

Publik kini menunggu hasil investigasi gabungan antara Pertamina dan aparat kepolisian. Di tengah keresahan warga yang meluas, desakan agar polisi bertindak cepat demi memastikan penyebab BBM bermasalah ini terus menguat.

Exit mobile version