SUARAMALANG.COM, Bangkalan – Salah satu korban meninggal dalam tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Korban diketahui bernama Maulana Alvan Ibrahimavic (14), santri asal Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.
Kapolsek Blega, AKP Moh Syamsuri, membenarkan informasi tersebut setelah menerima laporan pada Senin malam.
“Kami sekitar pukul 21.15 WIB menerima informasi bahwa salah satu korban merupakan warga Kecamatan Blega. Kami langsung menuju lokasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, dan ternyata benar,” ujar Syamsuri, Selasa (30/9/2025).
Jenazah Maulana dibawa dari Sidoarjo menuju kampung halaman pada pukul 00.15 WIB dini hari dengan pengawalan kepolisian.
“Tadi malam jenazah kami kawal dari Sidoarjo sampai ke rumah duka di Blega,” kata Syamsuri.
Saat tiba di rumah duka, jenazah sudah dalam kondisi disucikan dan dikafani sehingga pihak keluarga memutuskan untuk mempercepat proses pemakaman.
“Awalnya rencana dimakamkan pagi hari, namun karena jenazah sudah siap, akhirnya dishalatkan dan langsung dimakamkan sekitar pukul 01.27 WIB dini hari,” tambahnya.
Berdasarkan keterangan yang diterima pihak kepolisian, Maulana merupakan anak pertama dari pasangan Rizal Maulana dan Siti Warda.
Korban baru lulus sekolah dasar dan mulai mondok di Ponpes Al Khoziny sekitar empat bulan yang lalu.
“Korban baru sekitar empat bulan menempuh pendidikan di pondok tersebut,” jelas Syamsuri.
Suasana duka menyelimuti keluarga korban yang tampak sangat terpukul atas kepergian Maulana.
Syamsuri mengungkapkan pihaknya belum bisa berbincang banyak dengan keluarga karena mereka masih dalam keadaan berduka mendalam.
“Hari ini kami akan kembali ke rumah duka untuk memberikan pendampingan dan memastikan kondisi keluarga korban,” ujarnya.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, mengungkapkan perkembangan terbaru jumlah korban dalam insiden ambruknya musala Ponpes Al Khoziny.
“Data sementara 100 santri menjadi korban. 99 berhasil diselamatkan, delapan orang dievakuasi tim SAR gabungan, dan 91 lainnya melakukan evakuasi mandiri,” kata Nanang, Selasa (30/9/2025).
Tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 14.40 WIB saat para santri sedang menunaikan salat Ashar berjemaah.
Musibah tersebut menyebabkan satu santri meninggal dunia atas nama Maulana Alvan Ibrahimavic, sementara satu lainnya bernama Furqon mengalami luka parah.
Proses evakuasi masih terus dilakukan oleh petugas gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri hingga Selasa pagi.
Puluhan ambulans juga disiagakan di sekitar lokasi untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat, termasuk RSI Siti Hajar dan RSUD Sidoarjo.
Hingga saat ini penyebab pasti runtuhnya bangunan musala masih dalam penyelidikan, namun dugaan sementara mengarah pada lemahnya struktur bangunan setelah proses pengecoran lantai tiga yang dilakukan sejak Senin pagi.
Pewarta : M.Nan