Suara Malang – Usai terjadinya kebakaran pada satu blok di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang yang tewaskan 44 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lapas Kelas I Lowokwaru Malang langsung bergegas melakukan simulasi penanganan kebakaran didalam lapas.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas I Lowokwaru Malang I Wayan Nurasta mengatakan, simulasi penanganan kebakaran dilakukan untuk melatih kesiapsiagaan para petugas dan WBP ketika terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan, salah satunya kebakaran.
“Tujuan simulasi ini guna menuntut petugas Lapas Kelas I Malang untuk selalu waspada dalam menjalankan tugas, begitupun WBP dihimbau tidak sembrono dalam berkegiatan apapun yang bisa menyebabkan potensi kebakaran,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima SuaraMalang.com, Sabtu (11/9/2021).
Simulasi penanganan kebakaran ini digelar sekitar pukul 09.00 WIB di satu blok yakni Blok Bukit Barisan 2 dengan melibatkan setidaknya 250 WBP Lapas Kelas I Lowokwaru Malang.
Sebagai upaya deteksi dini mencegah terjadinya persitiwa yang tidak diinginkan, pihaknya juga melakukan pengecekan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), penyediaan karung goni dan pengecekan instalasi listrik.
Pengecekan tersebut merupakan langkah kesiapsiagaan dari Lapas Kelas I Lowokwaru Malang dalam menghadapi kebakaran. Mengingat salah satu faktor penyebab terjadinya kebakaran kebanyakan dari arus pendek listrik.
“Kami akan bekerjasama dengan PLN untuk merapikan jaringan listrik yang masih kurang bagus untuk menata jaringannya supaya lebih bagus,” ujarnya.