Tarif Rp5.000, Rute 23 Km: Transjatim Hadirkan Transportasi Murah dan Nyaman di Malang Raya

SUARAMALANG.COM, Kota Malang – Warga Malang dan wisatawan kini mendapatkan pilihan transportasi baru yang lebih nyaman melalui pengoperasian Bus Transjatim pada Kamis 20 November 2025.

Peluncuran yang berlangsung di Balai Kota Malang ini menjadi langkah penting pemerintah dalam memperluas layanan angkutan massal yang menghubungkan berbagai titik utama kota hingga kawasan wisata.

Transjatim hadir menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat dengan menyediakan akses langsung menuju pusat kota, Kayutangan Heritage, dan jalur wisata Malang Raya sampai Kota Batu.

Hadirnya armada ini diharapkan mampu membantu mengurai kepadatan lalu lintas sekaligus menawarkan moda transportasi publik yang ramah di kantong.

Layanan Bus Transjatim beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB agar masyarakat dapat mengandalkannya untuk aktivitas harian dari pagi hingga malam.

Sebanyak 15 armada diterjunkan pada tahap awal dan ditempatkan di berbagai titik sebagai pendukung kelancaran operasional.

Tujuh armada bergerak dari Kota Malang, tujuh lainnya dari arah Batu, dan satu unit tambahan dipersiapkan sebagai cadangan.

Dishub Kota Malang juga mengatur keberadaan 18 halte resmi di sepanjang rute utama untuk memastikan proses naik turun penumpang berlangsung tertib dan aman.

Tarif yang diberlakukan pun terjangkau, yakni Rp5.000 untuk penumpang umum dan Rp2.500 khusus pelajar, mahasiswa, serta santri.

Rute Transjatim membentang sekitar 23 kilometer dengan titik awal Terminal Hamid Rusdi sebagai lokasi keberangkatan.

Jalur tersebut menghubungkan sejumlah kawasan penting seperti Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Ki Ageng Gribig, Terminal Madyopuro, Jalan Danau Toba, Jalan Ranugrati, Lapangan Rampal, dan Jalan Trunojoyo.

Perjalanan kemudian berlanjut menuju Stasiun Kota Malang, Balai Kota, Alun-Alun Merdeka, hingga kawasan wisata Kayutangan Heritage.

Setelah itu armada mengarah ke Jalan Semeru, Arjuno, Kawi, Ijen, Veteran, Gajayana, dan MT Haryono sebelum berakhir di Terminal Landungsari.

Seluruh rute ini juga tercantum dalam aplikasi resmi Transjatim, termasuk Gor Ken Arok, Sawojajar, Kawi 1, dan Ijen 1 sebagai titik lintasan.

Pada peresmian ini, layanan pendamping seperti petugas pramugari turut diperkenalkan untuk memberikan kenyamanan tambahan bagi penumpang.

Dishub Kota Malang menegaskan bahwa seluruh rute telah diuji untuk menentukan titik pemberhentian resmi sebelum layanan dioperasikan.

Dishub Provinsi Jawa Timur juga menyatakan kesiapan seluruh fasilitas mulai dari rambu, penanda, hingga shelter di sepanjang koridor layanan.

Secara total terdapat 62 koridor dengan rambu dan shelter yang dipersiapkan untuk mendukung proses naik dan turun penumpang secara teratur.

Penelaah Teknis Kebijakan Bidang Angkutan Jalan sekaligus Tim Teknis Dishub Jatim, Ardinanta Nurjatmiko, menegaskan kesiapan tersebut melalui pernyataan resminya.

“Uji coba hari ini (kemarin, red) ini yang terakhir.

Mulainya dari Terminal Hamid Rusdi sampai Terminal Batu.

Lalu persiapan terakhir, pemasangan rambu serta shelter, untuk launching 20 November besok (hari ini, red),” terang Ardin.

Dengan beroperasinya Transjatim, wisatawan yang tiba melalui Terminal Hamid Rusdi atau Stasiun Malang kini dapat mencapai berbagai destinasi favorit seperti Kampung Warna-Warni Jodipan, Kayutangan Heritage, Museum Angkut, hingga Selecta hanya dengan satu kali perjalanan.

Pemerintah Kota Malang berharap layanan ini dapat menjadi alternatif transportasi yang lebih nyaman, aman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

Exit mobile version