Iklan

120 Sopir Bus Terminal Arjosari Diperiksa, Keselamatan Penumpang Jadi Prioritas Nataru

Iklan

SUARAMALANG.COM, KOTA MALANG – Terminal Arjosari Kota Malang memperketat pengawasan keselamatan angkutan umum menjelang meningkatnya mobilitas masyarakat pada masa libur akhir tahun.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan menyeluruh terhadap para sopir bus yang melayani perjalanan jarak menengah dan jarak jauh.

Iklan

Sebanyak 120 pengemudi bus, baik sopir utama maupun sopir cadangan untuk trayek AKAP dan AKDP, mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terhadap potensi risiko kecelakaan lalu lintas selama periode padat penumpang.

Pemeriksaan kesehatan menjadi agenda rutin yang digelar setiap menjelang momentum hari besar keagamaan dan libur panjang.

Penanggung Jawab Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dinas Kesehatan Kota Malang, Lilik Suharti, menjelaskan bahwa pemeriksaan difokuskan pada aspek yang berkaitan langsung dengan keselamatan berkendara.

“Pemeriksaan meliputi kondisi fisik dasar seperti tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah. Yang paling utama adalah pemeriksaan mata, termasuk tes buta warna dengan metode Ishihara, karena kemampuan mengenali rambu dan lampu lalu lintas sangat menentukan keselamatan di jalan,” jelas Penanggung Jawab K3 Dinkes Kota Malang Lilik Suharti, Kamis (18/12/2025).

Selain pemeriksaan fisik, para sopir juga menjalani pemeriksaan gula darah sebagai indikator kondisi metabolik sebelum bertugas.

Pemeriksaan lainnya meliputi tes alkohol yang tetap dilakukan meskipun tidak semua minuman atau makanan memiliki kandungan alkohol secara langsung.

Dinas Kesehatan Kota Malang juga bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional untuk melakukan tes narkoba terhadap seluruh pengemudi.

“Jika ditemukan indikasi gangguan kesehatan, akan ada rekomendasi dari dokter, apakah sopir masih layak bertugas atau perlu menjalani istirahat sementara,” imbuh Lilik Suharti.

Dalam kegiatan ini, Dinkes Kota Malang melibatkan tenaga medis dari RSUD Kota Malang serta Puskesmas Polowijen dan Puskesmas Pandanwangi.

Selain pemeriksaan, para sopir juga diberikan edukasi terkait pentingnya menjaga kondisi tubuh secara berkelanjutan.

Lilik menekankan bahwa kelelahan menjadi salah satu faktor dominan kecelakaan, terutama pada perjalanan jarak jauh.

Ia mengimbau agar sopir melakukan jeda istirahat setiap dua jam perjalanan selama lima hingga sepuluh menit.

Untuk perjalanan jarak panjang, keberadaan sopir cadangan juga dinilai penting agar dapat bergantian mengemudi.

Salah satu sopir bus, Andi Setiawan, menyambut positif pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tersebut.

Ia mengaku hasil pemeriksaan sementara menunjukkan kondisi tubuhnya dalam keadaan normal.

Menurutnya, pemeriksaan rutin memberikan rasa aman tidak hanya bagi sopir, tetapi juga bagi penumpang.

Ia berharap pemeriksaan kesehatan menjadi syarat utama sebelum pengemudi diberangkatkan melayani perjalanan.

Iklan
Iklan
Iklan