Suaramalang – Belakangan ini banyak bermunculan startup. Banyak dari mereka yang akhirnya berhasil menjadi pemain besar, namun ada pula yang harus tersingkir dari persaingan industri.
Beberapa faktor juga mempengaruhi bagaimana startup berkembang. Salah satunya adalah keberadaan pendiri startup di perusahaannya.
Terkadang, beberapa pendiri atau pendiri startup memutuskan untuk keluar dari perusahaan. Seperti yang terjadi pada salah satu perusahaan raksasa teknologi global, Uber, dimana pendirinya, Travis Kalanick memilih hengkang dari perusahaan tersebut pada 31 Desember 2019.
Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Berikut beberapa pendiri startup yang memilih keluar dari perusahaan, dirangkum CNBC Indonesia, Minggu (21/5/2023):
1.bukalapak
Achmad Zaky keluar dari perusahaan yang didirikannya pada Desember 2019. Mantan CEO Bukalapak ini telah mendiskusikan keputusannya tersebut dengan pemegang saham perusahaan dan dua pendiri lainnya, Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.
Dua tahun kemudian, Nugroho dan Fajrin pun keluar dari Bukalapak pada Maret dan Juni 2020. Fajrin dikenal sebagai Direktur Bisnis Digital Telkom.
Sementara Zaky dan Nugroho melalui Init-6 sedang giat mencari pendiri perusahaan baru untuk memberikan modal. Jadi, saat ini belum ada lagi pendiri Bukalapak yang bertahan di startup unicorn tersebut.
Bukalapak kini telah menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sejak Zaky, Bukalapak juga melalui dua CEO yakni Rachmat Kaimuddin dan Willix Halim.
2.Tokopedia
Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya kini telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Tokopedia. Dalam keterangan resmi pengurus GoTo, Rabu (8/2/2023), William menyatakan akan fokus menjalankan fungsinya di Dewan Komisaris GoTo, sebagai Co-chair bersama Garibaldi Thohir.
“Saya bersyukur telah menghabiskan 15 tahun terakhir mendirikan dan membangun Tokopedia. Kini, saya akan mendedikasikan waktu saya untuk membangun dan mencapai visi dan misi Grup GoTo, bekerja sama dengan manajemen untuk membangun salah satu perusahaan paling ikonik dan bermakna. di kancah dunia, ” kata William dalam keterangan resmi GoTo beberapa waktu lalu.
Posisi William akan digantikan oleh Melissa Siska Juminto yang sudah bertahun-tahun mendampingi William di GoTo di berbagai posisi. Sedangkan pendiri Tokopedia lainnya, Leonitus Alpha Edison, masih menjabat sebagai direktur dan komisaris di Tokopedia.
3.Gojek
Nadiem Makarim meninggalkan Gojek, perusahaan yang ia dirikan, dan menjadi bagian dari pemerintahan Joko Widodo. Ia diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019.
“Saya akan sampaikan satu dua kata kepada driver dan keluarga saya di Gojek. Saya juga sangat sedih meninggalkan keluarga saya, mereka adalah driver. Dengan berat hati saya meninggalkan Gojek, mereka seperti anak-anak saya, keluarga saya. ,” kata Nadiem kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pendiri Gojek lainnya, Kevin Aluwi, juga diketahui sudah tak lagi berada di Gojek. Dia fokus membangun bisnis di bidang web3, teknologi iklim, dan game.
Meski begitu, beliau tetap menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris di perusahaan induk Gojek, Goto dan Electrum, yang merupakan perusahaan patungan antara Gojek dan TBS Energi Utama.
4. Tanihub
Dari laman resmi LinkedIn, pendiri TaniHub, Pamitra Wineka, telah keluar dari perusahaannya sejak Juni 2022. Sebelum keluar dari startup tersebut, ia menjabat sebagai CEO selama 1 tahun 2 bulan atau sejak Mei 2021.
Selain sebagai CEO, ia juga menulis sebagai Presiden dan Co-Founder TaniHub di halaman LinkedIn-nya. Jabatan tersebut dijabatnya sejak September 2016 hingga April 2021.
Selain Pamitra, pendiri lainnya, Ivan Arie Sustiawan, meninggalkan posisinya sebagai CEO TaniHub dan TaniFund pada tahun lalu. Saat itu posisinya sebagai CEO digantikan oleh Pamitra.
5. Tokokripto
Pendiri Tokocrypto Pang Xue Kai juga telah meninggalkan manajemen Tokocrypto untuk mengambil posisi ‘pengawas’ di Dewan Komisaris perusahaan. Kai mengundurkan diri sebagai CEO setelah Binance menjadi pemegang saham mayoritas di Tokocrypto. Bahkan, raksasa kripto tersebut berencana untuk secara bertahap menjadi pemilik tunggal Tokocrypto.
Kai yang mendirikan Tokocrypto pada tahun 2018 bersama Teguh Kurniawan Harmanda digantikan oleh Yudhono Rawis sebagai CEO. Insinyur mesin asal Singapura ini sedang sibuk dengan perusahaan Web3 lainnya, Untukmu AI.
Nama Teguh baru-baru ini muncul sebagai calon Dewan Komisioner Dewan Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, Teguh merupakan penasihat awal D3 Labs sekaligus ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia.