Melawan Hoaks Jelang Pemilu: TikTok Gandeng Bawaslu dan Berkomitmen Berantas Konten Disinformasi

Suaramalang – Permasalahan hoax atau berita palsu yang banyak tersebar di media sosial memang menjadi permasalahan yang penting. Tentu saja berita palsu ini dapat menimbulkan kesalahpahaman dan perselisihan.

Menyikapi maraknya permasalahan di masyarakat ini, pemerintah bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berupaya memerangi penyebaran berita bohong.

Seperti diketahui, berita hoax banyak tersebar di media sosial seperti TikTok, Instagram, YouTube dan lain-lain. Faris Mufid selaku Public Policy & Government Relations, TikTok Indonesia menegaskan TikTok melarang keras berita palsu.

Apalagi di masa pemilu ini, banyak sekali berita bohong yang beredar. TikTok sendiri terus memantau dan menghapus konten yang memuat berita palsu.

Pada dasarnya penipuan atau informasi yang hilang adalah sesuatu yang dilarang di TikTok. Terkait penipuan pemilu, banyak orang yang menyebarkan penipuan, kata Faris Mufid selaku Public Policy & Government Relations, TikTok Indonesia pada acara What’s Up With Digital yang digelar di Sarbini. Aula, Rabu (7/2).

“Jadi sebenarnya di TikTok, dengan atau tanpa laporan, kami akan terus memantau masyarakat. Kami juga berhasil menangkis konten-konten penipuan,” lanjutnya.

Sementara itu, Bawaslu sebagai lembaga yang mengawasi pemilu juga turun tangan untuk memberantas berita-berita hoaks mengenai calon presiden dan wakil presiden. Bawaslu mengatakan pihaknya punya cara tersendiri untuk memberantas berita bohong.

Bawaslu punya cara-cara terkait pengawasan. Bawaslu tentu dalam proses mekanisme pelaporan kecurangan kita akan melakukan investigasi. Kalau ada informasi palsu mudah diketahui, kata Puadi.

Lalu kita punya aplikasi Jarimu Wasai yang memberikan informasi sehingga mudah mendeteksi mana informasi palsu dan mana yang tidak, lanjutnya.

Fuad tak menampik, sepanjang kampanye ini banyak beredar hoaks. Fuad juga mengatakan pihaknya sangat terbuka menerima laporan dari masyarakat terkait berita bohong.

Pada tahap kampanye ini, banyak video viral yang sampai ke tangan penyelenggara pemilu. Contoh karakter pemberi uang. Banyak netizen yang melihat informasi viral tersebut, ada yang melanggar. Jika masyarakat melaporkan adanya penipuan, Bawaslu tetap menerima. Selanjutnya Bawaslu akan menindaklanjuti laporan tersebut, tutupnya.

Pembicaraan mengenai penipuan ini akan semakin meriah dengan hadirnya grup musik ternama Maliq & D’Essentials, Ari Lasso, dan JKT48.

Upacara ini dihadiri oleh 1.300 tamu undangan dari kalangan mahasiswa, masyarakat umum, dan rekan media.

Bagi anda yang ingin menonton acara Ada Apa Dengan Digital? Anda dapat menantikan siaran langsungnya di insertlive.com.

Acara tersebut juga akan dihadiri oleh para tamu VIP antara lain Gautam Anand selaku Vice President dan Managing Director YouTube Apac, Putri Alam Director Government Affairs & Public Policy Google Indonesia, dan Faris Mufid Representative of Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia.

Kemudian, sejumlah pejabat publik juga akan hadir seperti Asyim Asy’ari dari KPU, Rahmat Bagja dari BAWASLU, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan ST Burhanuddin, Jaksa Agung.