Iklan
Wisata  

Tradisi Larung Sesaji Warnai Pantai Jonggring Saloko, Wujud Syukur Warga Pesisir Donomulyo

Iklan

SUARAMALANG.COM, KABUPATEN MALANG – Tradisi Larung Sesaji kembali digelar di Pantai Jonggring Saloko, Desa Mentaraman, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, pada Jumat (11/7). Kegiatan budaya ini menjadi wujud syukur masyarakat pesisir selatan kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan yang diperoleh dari laut.

Larung sesaji merupakan bagian dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun dan terus dilestarikan oleh warga. Prosesi diawali dengan kirab budaya dan pengarakkan sesaji dari bibir Pantai Jonggring Saloko menuju tebing yang berjarak sekitar 250 meter dari garis pantai. Di lokasi itu, sesaji kemudian dilarung ke tengah laut sebagai simbol penghormatan terhadap penguasa laut.

Iklan

Camat Donomulyo, Nurman Wibowo Leksono, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk pelestarian budaya, tetapi juga sarana memperkuat kebersamaan masyarakat serta menarik minat wisatawan. “Larung Sesaji merupakan identitas budaya yang perlu terus dijaga. Selain sarat nilai spiritual, kegiatan ini juga mendukung sektor pariwisata di kawasan Malang selatan,” ujarnya.

Suasana prosesi Larung Sesaji di Pantai Jonggring  Saloko, Kec. Donomulyo, Kabupaten Malang (ist)
Suasana prosesi Larung Sesaji di Pantai Jonggring Saloko, Kec. Donomulyo, Kabupaten Malang (ist)

Pantai Jonggring Saloko sendiri dikenal sebagai salah satu destinasi unggulan di Malang selatan. Dengan potensi wisata yang besar, kegiatan budaya seperti Larung Sesaji diyakini mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga sekitar.

Tradisi ini juga menjadi pengingat bagi para nelayan akan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan alam, khususnya laut yang menjadi sumber penghidupan. Selain doa dan sesaji, kegiatan ini mempererat ikatan sosial warga dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya leluhur.

Pewarta: Slamet /Hin

Iklan
Iklan
Iklan