SUARAMALANG.COM, Jakarta — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi kembali membuka pendaftaran Pre-Doctoral Course Program (PDCP) Tahun 2025, yang ditujukan bagi dosen tetap di Indonesia untuk mengikuti pelatihan pra-doktoral di perguruan tinggi luar negeri bereputasi.
Program PDCP merupakan beasiswa non-gelar yang diberikan selama maksimal dua bulan sebagai tahap persiapan akademik bagi dosen yang akan melanjutkan studi doktoral di luar negeri.
“PDCP difokuskan untuk memberi pengalaman langsung studi S3 di luar negeri, mengenalkan peserta pada calon promotor, serta membantu pemenuhan syarat masuk program doktoral,” tulis Direktorat Sumber Daya dalam panduan resmi program tersebut.
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman https://kualifikasidikti.kemdiktisaintek.go.id dan akan ditutup pada 15 Agustus 2025.
Selama program berlangsung, peserta akan mendapatkan berbagai materi seperti academic writing, English for Academic Purposes, pengenalan sistem doktoral, orientasi budaya, hingga pelatihan presentasi dan etika penelitian.
Dosen yang berminat wajib memenuhi sejumlah syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan KTP atau paspor yang masih berlaku.
Berusia maksimal 40 tahun per 31 Desember 2025.
Berstatus sebagai dosen tetap pada perguruan tinggi di bawah Kemendikti Saintek.
Memiliki NUPTK yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
Telah menyelesaikan pendidikan magister dan memiliki ijazah, serta SK penyetaraan untuk lulusan luar negeri.
Tidak sedang menempuh dan belum memiliki gelar doktoral.
Mengantongi sertifikat bahasa Inggris yang masih berlaku (maksimal dua tahun) dengan skor minimal:
TOEFL ITP: 560
TOEFL iBT: 80
IELTS: 6,5
PTE Academic: 58
Menyertakan surat izin mengikuti PDCP dari pimpinan instansi asal.
Menyusun personal statement dan proposal riset dalam bahasa Inggris.
Menyertakan surat pernyataan pendaftar bermeterai dan surat keterangan sehat dari rumah sakit pemerintah.
Tidak sedang menerima beasiswa lain untuk program serupa (tidak double funding).
Melampirkan Curriculum Vitae.
Seleksi dilakukan melalui dua tahap, yaitu seleksi administrasi dan wawancara dalam bahasa Inggris.
Jika dinyatakan lolos, peserta akan memperoleh pembiayaan penuh yang mencakup biaya kuliah, biaya hidup, asuransi kesehatan, visa, biaya darurat, dan tiket perjalanan pulang-pergi dari domisili ke kampus luar negeri.
Berdasarkan jadwal tentatif, pelaksanaan program akan dimulai pada Oktober hingga November 2025, sementara pengumuman hasil seleksi dijadwalkan pada September 2025.
“Program ini diharapkan menjadi jembatan awal bagi dosen Indonesia untuk bisa studi doktoral di luar negeri secara lebih siap dan strategis,” tulis Kemendikti Saintek dalam booklet resmi PDCP 2025.
Untuk informasi lebih lanjut, calon peserta dapat menghubungi panitia melalui email: bl*******@****************go.id.
Pewarta : Kiswara