SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Momen bersejarah tercipta di Kabupaten Malang ketika Universitas Negeri Malang (UM) bersama Pemerintah Kabupaten Malang meresmikan 17 sekolah unggulan jenjang SD dan SMP.
Acara peresmian tersebut berlangsung pada Rabu (1/10/2025) di SMPN 3 Kepanjen, dihadiri langsung oleh Rektor UM Prof. Hariyono, M.Pd., Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M., Wakil Bupati Malang Hj. Lathifah Shohib, Sekda Kabupaten Malang Budiar, Kepala Dinas Pendidikan Suwadji, serta jajaran akademisi UM.
Sebanyak tujuh SD dan sepuluh SMP resmi ditetapkan sebagai sekolah unggulan melalui Surat Keputusan Bupati Malang.
Daftar sekolah unggulan tingkat SD adalah:
SDN 2 Wadanpuro Bululawang
SDN 4 Panggungrejo Kepanjen
SDN 2 Donomulyo
SDN 1 Tawangsari Pujon
SDN 1 Pagentan Singosari
SDN 1 Tumpang
SDN 3 Turen
Daftar sekolah unggulan tingkat SMP adalah:
SMPN 1 Bululawang
SMPN 1 Karangploso
SMPN 3 Kepanjen
SMPN 4 Kepanjen
SMPN 1 Ngantang
SMPN 1 Singosari
SMPN 2 Sumberpucung
SMPN 1 Tumpang
SMPN 1 Turen
SMPN 1 Wagir
Bupati Malang H. Sanusi menyebut penetapan sekolah unggulan ini sebagai sejarah baru dalam perjalanan pendidikan Kabupaten Malang.
Menurutnya, kualitas pendidikan di daerah terus meningkat, terbukti dengan semakin banyaknya siswa SMP yang meraih rata-rata nilai di atas 9.
Sanusi menambahkan, hampir 5 ribu pelajar SMP kini memiliki nilai rata-rata sangat baik sehingga layak masuk kategori sekolah unggulan.
“Dalam launching ini saya bangga karena banyak SMP dengan nilai kelulusan sangat baik. Kalau rata-rata 9, masuk sekolah unggulan sangat mudah,” ujarnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa standar nilai bukan satu-satunya tolok ukur untuk melahirkan generasi unggul, melainkan juga karakter dan daya saing global.
Rektor UM Prof. Hariyono menegaskan bahwa pengembangan sekolah unggulan harus menyeimbangkan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan pelestarian kearifan budaya lokal.
Menurutnya, pendidikan yang berakar pada budaya akan melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat.
Hariyono menambahkan, UM akan mengarahkan pembelajaran di sekolah unggulan menuju model trilingual agar siswa siap menghadapi tantangan global.
Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LPPP) UM, Prof. Dr. Hardika, M.Pd., menekankan peran UM dalam mendampingi sekolah-sekolah tersebut.
“UM berkewajiban mendukung 17 sekolah unggulan, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan memastikan budaya akademik berkembang sesuai strategi daerah,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kualitas akademik yang baik bukan hasil instan, melainkan proses panjang yang tidak boleh disalahartikan sebagai praktik “mengobral nilai”.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, menjelaskan bahwa program sekolah unggulan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah dan UM.
Ia menyebut penetapan dilakukan berdasarkan tahapan kesiapan serta asesmen yang digelar oleh tim pendampingan dari UM.
Menurutnya, program ini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi peningkatan kualitas pendidikan dan memperkuat posisi Kabupaten Malang sebagai pusat pendidikan unggulan.
Acara peresmian tidak hanya berfokus pada pengumuman sekolah unggulan, tetapi juga diramaikan dengan penampilan kreatif siswa dan pameran karya inovatif guru serta pelajar di masing-masing stan.
Masyarakat dan orang tua murid antusias menyaksikan berbagai inovasi, mulai dari hasil riset kecil siswa, prestasi olahraga, hingga produk keterampilan berbasis budaya lokal.
UM dan Pemkab Malang sepakat bahwa sekolah unggulan harus menjadi motor penggerak untuk mencetak generasi emas 2045 yang unggul, berdaya saing, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan Kabupaten Malang dapat menjadi role model pengembangan sekolah unggulan di tingkat regional maupun nasional.
Pewarta : M.Nan