Iklan

Wali Kota Wahyu Hidayat Tegaskan: Inovasi Jadi Ukuran Kinerja, OPD Harus Hadirkan Layanan Publik yang Nyata

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kota Malang— Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmen kuat untuk menjadikan inovasi sebagai indikator utama kinerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Menurutnya, semangat menciptakan terobosan nyata kini menjadi bukti bahwa birokrasi Kota Malang tengah bergerak menuju pemerintahan yang lebih adaptif, kreatif, dan berorientasi pelayanan publik.

Iklan

“Peningkatannya luar biasa signifikan dari tahun lalu. Antusiasme OPD juga tinggi. Saya melihat semangat baru dari ASN kita untuk berinovasi — dan hasilnya semakin berkualitas,” tegas Wahyu Hidayat saat memberikan sambutan pada ajang Inotek Kota Malang 2025, Rabu (12/11).

Wahyu menyebut, lonjakan jumlah peserta dan variasi karya inovasi di ajang tahunan tersebut menandakan gairah positif di kalangan aparatur daerah.
“Jurinya sampai kewalahan karena inovasi yang masuk meningkat pesat, baik kategori digital maupun non-digital,” imbuhnya.

Wahyu menegaskan, inovasi tidak boleh berhenti pada tataran lomba atau formalitas penghargaan, melainkan harus menghasilkan dampak langsung bagi masyarakat. ” Yang kita butuhkan bukan inovasi untuk sekadar pamer karya, tapi inovasi yang memudahkan urusan warga. Harus ada hasil nyata yang dirasakan masyarakat,” ujarnya tegas.

Ia juga menekankan bahwa setiap OPD akan dievaluasi berdasarkan sejauh mana inovasi mereka menjawab kebutuhan publik.

“Inovasi ini bukan pelengkap administrasi, tapi bagian dari kinerja. Makin banyak inovasi yang relevan dan berdampak, makin baik penilaian kinerjanya,” kata Wahyu.

Dengan statusnya sebagai kota pendidikan, Wahyu optimistis Malang mampu berkembang menjadi “Kota Inovasi” di Jawa Timur. “Kita punya modal SDM yang luar biasa. Banyak orang cerdas di Malang. Ini harus jadi energi untuk melahirkan ide-ide baru. Ke depan, saya ingin Malang dikenal sebagai kota inovasi,” tegasnya.

Menurut Wahyu, sebagian besar inovasi yang muncul dari OPD sudah bergerak ke arah pelayanan publik berbasis teknologi dan efisiensi birokrasi.
“Kalau saya lihat, banyak inovasi sudah menyentuh pelayanan publik. Ini arah yang benar, karena yang dibutuhkan masyarakat adalah kemudahan dan kecepatan,” ujarnya

Pada ajang Inotek 2025, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) keluar sebagai Juara 1 berkat inovasi layanan digital UMKM.
Disusul Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) di posisi Juara 2, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) sebagai Juara 3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyabet Harapan 1, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) meraih Harapan 2.

Wahyu menilai, capaian tersebut menjadi bukti konkret transformasi birokrasi menuju pelayanan publik yang tanggap dan solutif.

“Inilah wajah baru birokrasi Kota Malang — kreatif, melayani, dan berdampak. Semua OPD harus bergerak ke arah yang sama,” tutup Wahyu.

Ajang Inotek 2025 menjadi tonggak penting bagi Pemkot Malang untuk mengukuhkan diri sebagai pemerintah daerah inovatif, yang tidak hanya cepat beradaptasi terhadap tantangan, tetapi juga mampu menghadirkan solusi nyata bagi warganya.

Pewarta : *Ali

Iklan
Iklan
Iklan