Iklan

Indonesia Makin Mandiri, Bom Produksi Dalam Negeri BNT250 Lolos Uji Sertifikasi  

Iklan

 

SUARAMALANG.COM, Lumajang–Pilot-pilot tempur TNI Angkatan Udara (TNI AU) kini semakin percaya diri dalam mengemban tugas menjaga kedaulatan Indonesia. Ini setelah suksesnya uji coba bom BNT250 (Bom NATO Tajam berat 250 kilogram) di air weapon range (AWR) Pandanwangi, Lumajang Jawa Timur.

Iklan

Juga sebagai  kesiapan dan kelaikan bom tersebut masuk dalam operasional arsenal persenjataan yang dapat digunakan satuan operasional TNI AU.

Bom BNT250 merupakan bom tajam standar NATO original design Indonesia, hasil produksi bersama antara PT Sari Bahari di Malang, Jawa Timur dengan PT Dahana, serta pengembangannya diawasi langsung oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara (DislitbangAU).

Sebanyak 12 unit bom BNT250 diujicobakan pada sebuah pesawat F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi Madiun, Jawa Timur, dengan test pilot Letkol (Pnb) Anwar “Weasel” Sovie dan Mayor (Pnb) Windi “Lion” Darmawan.

Komandan Lanud Iswahjudi madiun, Marsekal Pertama TNI Muchtadi Anjar Legowo, M.S., M.Han., mengatakan uji coba ini untuk memperoleh data teknis sebagai dasar penilaian kelayakan dan pemanfaatan operasional.

“Uji coba dilakukan untuk mengukur fungsi, akurasi, serta integrasi bom BNT250 pada pesawat tempur F-16 Fighting Falcon Skadron Udara 3,” ujar Danlanud Iswahjudi Madiun, Selasa (18/11/2025).

Dalam uji coba tersebut, para penerbang TNI AU melakukan pengujian dengan dua metode sekaligus, yaitu menggunakan metode continuously computed impact point (CCIP) dan continuously computed release point (CCRP).

BNT250 Bom Canggih Produksi Dalam Negeri

Menurut Wakil Presiden Direktur PT Sari Bahari, Putra Prathama Nugraha, S.Psi, M.Si (Han), sebanyak 10 bom BNT250 diujicobakan dengan menggunakan metode CCIP, yaitu pengeboman menggunakan sistem yang menghitung impact point (titik jatuh) senjata secara real-time dan menampilkannya di HUD (head unit display). Pilot kemudian mengarahkan pesawat sehingga simbol bidikan tepat mengenai target.

“Biasanya dilakukan dengan cara dive attack (serangan menukik). Hidung pesawat diarahkan kearah target sasaran lalu bom dilepaskan. Yang diujicobakan kemarin itu pilot melepaskan bom dari beberapa sudut kemiringan pesawat,” kata Putra di Malang, Minggu (23/11/2025).

Sementara itu, dua bom sisanya ditembakkan dengan metode CCRP, dimana sistem komputer pesawat tempur secara otomatis menghitung kapan senjata harus dilepaskan agar mengenai target. Pilot hanya perlu menjaga posisi pesawat agar tetap pada jalur penerbangan yang benar, yaitu secara level (datar), lalu senjata akan dilepas otomatis pada titik yang dihitung komputer setelah terdengar perintah melepas bom dari pesawat.

“Keseluruhan bom dilepas dari ketinggian bervariasi antara 1.800 kaki sampai 10.000 kaki. Dan semuanya masuk target sasaran dengan target ketepatan kurang dari 30 meter. Ini sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami, karena membuktikan bahwa alutsista produksi dalam negeri memiliki kualitas yang baik dan tidak kalah dibandingkan produksi dari luar. Dengan hasil ini berarti kita tidak lagi bergantung dari produk impor,” ujarnya lagi

Di tempat terpisah Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana, Yusep Nugraha Rubani, mengaku cukup bangga dengan keberhasilan uji coba bom BNT250 ini oleh pilot-pilot jet tempur TNI AU.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan penuh dan kerja sama yang solid dari DislitbangAU, Lanud Iswahjudi, serta PT Sari Bahari. Sinergi ini menjadi kunci lahirnya produk berstandar militer bukan sekedar teknologi, tetapi wujud dari kedaulatan bangsa,” kata Yusep

Dengan dinyatakannya bom BNT250 siap beroperasi, maka Indonesia kini semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan arsenal persenjataan untuk TNI. Pasalnya, BNT250 yang memiliki spesifikasi teknis berat total 250-270 kilogram, dengan panjang 2.300 milimeter, dan diameter 273 milimeter ini, sejenis dengan bom yang digunakan oleh angkatan udara negara-negara besar seperti Amerika dan Rusia.

Bom yang merupakan hasil kolaborasi PT Sari Bahari sebagai industri dengan keahlian manufaktur dan metalurgi, bekerjasama dengan PT Dahana yang memiliki keahlian di bidang energetic material (explosive), serta didukung penuh ilmuwan-ilmuwan terbaik DislitbangAU ini telah diminati oleh beberapa negara di kawasan ASEAN. Bom mulai

“Setelah sebelumnya Vietnam berminat dengan bom P100 Series buatan Indonesia, bom BNT250 ini juga ada yang tertarik untuk mengimpor dari Indonesia. Meskipun ketertarikan ini baru dinyatakan secara verbal, tetapi itu menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu untuk mandiri di bidang pertahanan keamanan,” tambah Putra

PT Sari Bahari yang juga anggota Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) ini, memproduksi berbagai jenis dumb bomb yang compatible dengan pesawat-pesawat tempur berstandar Rusia maupun berstandar NATO. Mulai dari P-100 Live, P-100 Practice, P-250 Live, P-250 Practice, P-500 Live, P-500 Practice, dan P-100M (malam). Lalu untuk bom standar NATO terdiri dari BNL125, BNL250, BNM250, dan BNT250, seluruhnya terdiri dari versi latih (practice) dan tajam (live).

Juga terdapat pula produksi warhead 70 milimeter, warhead 80 milimeter dan rocketpod (launcher) 7 tube. PT Sari Bahari kini tengah mengembangkan smart bom B250ST, sebuah bom yang dilengkapi dengan smart kit sehingga dapat dilepaskan dari jarak antara 50 kilometer hingga 70 kilometer sebelum mencapai target sasaran. Perusahaan asal Malang ini juga telah berhasil mengekspor bom P-100 series untuk angkatan udara Vietnam pada Agustus 2023.

Pewarta: *Wahyu

Iklan
Iklan
Iklan