SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Pemerintah Kabupaten Malang kembali menorehkan prestasi membanggakan setelah berhasil menekan angka stunting secara signifikan dan menerima penghargaan dari Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan dalam rangkaian Rakornas Percepatan Penurunan Stunting 2025 yang digelar di Jakarta.
Langkah Pemkab Malang dalam mengurangi kasus stunting dinilai efektif, terukur, dan melibatkan banyak unsur strategis di tingkat daerah.
Selain penghargaan, Pemkab Malang juga menerima insentif fiskal sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan daerah dalam mencapai target penurunan stunting.
Insentif fiskal tersebut dianggap sebagai bonus atas komitmen kuat pemerintah daerah dalam mempercepat penanganan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, hadir mewakili Pemkab Malang dalam agenda tingkat nasional tersebut.
Wiyanto mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya karena Kabupaten Malang mendapat kehormatan diundang dalam forum penting mengenai percepatan penurunan stunting.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan Kabupaten Malang menurunkan stunting merupakan hasil kerja bersama lintas instansi dan seluruh stakeholder, termasuk peran aktif masyarakat.
Kolaborasi berbagai pihak dinilai menjadi kunci yang membuat upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Malang berjalan optimal.
Wiyanto menyampaikan bahwa insentif fiskal yang diterima tidak hanya digunakan untuk tambahan program penanganan stunting.
Insentif tersebut juga diarahkan untuk melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas layanan puskesmas yang tersebar di seluruh Kabupaten Malang.
Selain itu, dana insentif turut diproyeksikan untuk pengembangan fasilitas pelayanan di RSUD Ngantang guna memperkuat layanan kesehatan masyarakat.
Dalam keterangannya, Wiyanto menegaskan “Kabupaten Malang memang dapat insentif fiskal atas keberhasilan dapat mengatasi stunting.”
Menurutnya, pencapaian ini semakin istimewa karena hanya terdapat 13 daerah kabupaten maupun kota se-Jawa Timur yang berhasil mendapatkan insentif fiskal tersebut.
Ia menambahkan bahwa kebanggaan ini menjadi motivasi tambahan bagi Pemkab Malang dalam memperkuat berbagai program kesehatan masyarakat.
Pemkab Malang berkomitmen untuk terus menjaga tren penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik, perbaikan layanan kesehatan, dan peningkatan literasi masyarakat mengenai kesehatan keluarga.
Upaya tersebut sejalan dengan target nasional dalam menurunkan prevalensi stunting secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah daerah juga memastikan bahwa sinergi lintas sektor akan terus diperkuat demi menjaga keberlanjutan program.
Penerimaan insentif fiskal ini menjadi bukti nyata bahwa kerja kolaboratif dapat menghasilkan dampak signifikan terhadap pembangunan kesehatan di daerah.
Prestasi ini juga diharapkan mampu menginspirasi wilayah lain untuk memperkuat strategi percepatan penurunan stunting.
Dengan dukungan berbagai pihak, Pemkab Malang optimistis dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan capaian positif ini pada tahun-tahun mendatang.





















