Suaramalang – Guru Besar sekaligus dosen program studi kesehatan masyarakat Universitas Muhammadyah Jakarta, Tria Astika Endah Permatasari menjelaskan bahaya amnesia bila menyerang ibu dan ibu hamil.
Anemia atau penyakit kekurangan darah dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak.
“Masa sebelum menikah hingga hamil dan menyusui merupakan masa kritis yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Asupan gizi pada masa ini harus kita pastikan secara optimal,” ujar profesor muda yang akrab disapa Tria itu, dalam diskusi tentang kendala menyusui, di Jakarta, Selasa (13/2).
Anemia masih menjadi masalah kesehatan yang sering terabaikan. Hal ini erat kaitannya dengan pola konsumsi masyarakat yang mengutamakan pemilihan pangan berdasarkan kebiasaan dan selera yang baik.
Anemia bisa terjadi karena asupan nutrisi yang tidak mencukupi. Saat ini, makan dengan gizi dan gizi seimbang belum menjadi hal yang lumrah dalam pola makan anak.
Salah satu hal yang menjadi perhatian saat ini adalah penggunaan susu kental manis sebagai minuman susu untuk anak.
Ketua DPN Kesehatan Perempuan dan Anak Repdem Rusmarni Rusli mengungkapkan, penggunaan susu kental manis sebagai minuman susu anak banyak dijumpai pada keluarga ekonomi lemah atau warga yang tinggal di daerah padat penduduk.
“Di daerah padat penduduk maupun di perkampungan, susu biasanya merupakan kebutuhan pokok yang diperoleh dengan membeli sehari-hari, mereka berbelanja di warung, dan umumnya susu tersedia di warung dan dalam bentuk susu. bungkusan sangat manis. Jadi salah satu alasan mengapa susu kental manis masih diberikan kepada anak-anak adalah karena ketersediaannya di sekitar mereka, atau karena harganya yang ekonomis, kata Rusmarni di acara yang sama.
Susu kental manis merupakan salah satu jenis susu yang memiliki kandungan gula tinggi yang ditujukan sebagai bahan tambahan atau penambah rasa pada makanan.
Kandungan gula yang tinggi pada susu kental manis tidak memberikan manfaat nutrisi yang signifikan.
Sebaliknya konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu keseimbangan gula darah, menyebabkan penambahan berat badan tidak sehat, meningkatkan risiko penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Selain itu, anak yang rutin mengonsumsi susu kental manis juga berpotensi kekurangan vitamin dan mineral penting yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya secara optimal. Apalagi pada remaja dan wanita usia produktif, hal ini bisa memicu terjadinya anemia.