Iklan

Tol Malang–Kepanjen Disetujui Pusat, Exit Gondanglegi Bakal Terhubung ke Pantai Selatan

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Kabar menggembirakan datang bagi masyarakat Malang Raya setelah Bupati Malang, HM Sanusi, memastikan bahwa rencana pembangunan Tol Malang–Kepanjen telah mendapatkan lampu hijau dari Pemerintah Pusat.

Sanusi menegaskan bahwa proyek strategis tersebut kini sedang masuk dalam pembahasan lanjutan di Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).

Iklan

Dalam pertemuan terbarunya dengan kementerian terkait, Sanusi mengusulkan perubahan rute tol yang dianggap lebih efektif dan berdampak besar bagi sektor pariwisata Kabupaten Malang.

Perubahan jalur itu mencakup penambahan Exit Tol Khusus di kawasan selatan yang nantinya terkoneksi langsung dengan jalur menuju destinasi wisata Pantai Selatan.

Usulan tersebut mendapat respons positif dari pemerintah pusat, sehingga proses pematangan trase akan dilanjutkan melalui survei teknis tambahan pada awal tahun 2026.

“Beberapa waktu lalu, kami (Pemerintah Kabupaten Malang) sudah audiensi denga kementerian terkait dengan rencana Tol Malang-Kepanjen ini. Kita tunggu saja proses pembahasannya,” kata Sanusi, Kamis (04/11/2025).

Menurut Sanusi, jalur baru yang diusulkan akan melewati Kecamatan Gondanglegi, bukan lagi melalui Kecamatan Pakisaji seperti rencana awal yang memiliki total panjang sekitar 30 kilometer.

Perubahan ini dilakukan setelah mempertimbangkan pentingnya akses menuju kawasan wisata Pantai Selatan sebagai ikon utama pariwisata Kabupaten Malang.

“Harapannya nanti ada exit di kawasan Kecamatan Gondanglegi, sehingga langsung terkoneksi dengan jalan nasional menuju pantai selatan,” ujarnya.

Sanusi kemudian menjelaskan bahwa trase yang dibahas berangkat dari exit Tol Madyopuro Kota Malang, bergerak ke arah selatan melalui Tajinan dan Bululawang, sebelum mengarah ke Gondanglegi dan berakhir di Kepanjen.

Ia menegaskan bahwa jalur tersebut masih dapat berubah menyesuaikan hasil survei PUPR pusat, mengingat kewenangan penentuan trase sepenuhnya berada pada pemerintah pusat.

Sanusi juga menggarisbawahi bahwa pembangunan tol senilai Rp 10,04 triliun tersebut harus memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kabupaten Malang.

Ia berharap konektivitas tol dengan JLS (Jalan Lintas Selatan) dapat memberikan multiplier effect bagi ekonomi lokal terutama melalui peningkatan arus wisatawan ke pantai-pantai di Malang Selatan.

Sanusi menyebut, penghubung tol dengan JLS akan membuka akses menuju berbagai pantai populer seperti Balekambang, Kondang Merak, Banyu Meneng, hingga Pantai Modangan.

Koneksi ini diharapkan mampu mendorong kawasan selatan menjadi pusat pertumbuhan baru dan meningkatkan pendapatan asli daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Khairul Isnaidi Kusuma, memastikan bahwa pihaknya sedang menyiapkan infrastruktur pendukung untuk mengintegrasikan jalan yang sedang dibangun dengan exit tol di Gondanglegi.

Pembangunan jalan sepanjang 31 kilometer dengan lebar 13 meter saat ini tengah berlangsung untuk menghubungkan Gondanglegi dengan JLS.

Khairul menjelaskan bahwa integrasi kedua ruas jalan tersebut akan membuat perjalanan wisata lebih lancar tanpa hambatan lalu lintas yang selama ini dikeluhkan wisatawan.

Menurutnya, jika konektivitas ini terwujud, kawasan Malang Selatan dapat berkembang seramai kawasan Pantura yang dikenal sebagai jalur utama wisata dan perdagangan.

Ia bahkan memperkirakan potensi kunjungan mencapai 2.000 hingga 3.000 mobil setiap akhir pekan jika integrasi tol dan JLS terealisasi secara penuh.

Proyek ini menjadi harapan besar masyarakat dan pelaku wisata yang menantikan akses cepat, aman, dan efisien menuju berbagai destinasi unggulan di selatan Kabupaten Malang.

Iklan
Iklan
Iklan