SUARAMALANG.COM, Malang – Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2025 di Kota Malang berlangsung dengan penuh penekanan pada edukasi, aksi nyata, dan penguatan peran generasi muda dalam gerakan pemberantasan korupsi.
Dialog interaktif resmi dibuka Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di Aula Lantai 4 Mini Block Office Balai Kota Malang pada Rabu (10/12/2025) pagi.
Kegiatan yang mengangkat tema nasional “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” ini diikuti perwakilan mahasiswa dan sejumlah undangan lainnya sebagai bagian dari upaya memperluas jejaring antikorupsi.
Penyelenggaraan Hakordia 2025 merupakan tindak lanjut atas Surat Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor 16 Tahun 2025 tentang imbauan peringatan Hari Antikorupsi yang menegaskan pentingnya gerakan integritas menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam sesi pemaparan, Wali Kota Malang menjelaskan bahwa komitmen Indonesia terhadap agenda pemberantasan korupsi telah dimulai sejak penandatanganan United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) pada 9 Desember 2003.
Konvensi tersebut kemudian diratifikasi melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 sehingga menjadi dasar kuat pembentukan kebijakan antikorupsi di tingkat nasional dan daerah.
Wahyu menegaskan bahwa Hakordia bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menilai ulang langkah pendidikan, pencegahan, hingga penindakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang.
Ia menjelaskan bahwa tema nasional “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” merupakan ajakan untuk memperkuat gerakan kolektif dalam menghadapi berbagai bentuk penyimpangan.
“Tema nasional Hakordia tahun 2025 adalah ‘Satukan Aksi, Basmi Korupsi’. Tema ini menjadi ajakan bagi seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam gerakan yang kolektif dan berkelanjutan dalam melawan korupsi,” imbuh Wahyu.
Pemkot Malang dikatakannya terus memperkuat lini pencegahan dengan menerbitkan Keputusan Wali Kota Malang Nomor 339 Tahun 2025 tentang Pembentukan Sekretariat Penyuluh Antikorupsi periode 2025–2027.
Upaya tersebut diperkuat dengan digitalisasi layanan dan optimalisasi keterbukaan informasi melalui kanal e-Wadul, whistleblowing system, dan berbagai saluran resmi lain yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
“Selain itu, dalam meningkatkan upaya pencegahan korupsi melalui pengendalian internal dan peran serta masyarakat, Pemkot Malang terus melakukan peningkatan kualitas layanan publik, termasuk digitalisasi layanan dan keterbukaan informasi dengan optimalisasi kanal pengaduan, termasuk e-Wadul, whistleblowing system dan saluran resmi lainnya,” beber Wahyu.
Wahyu menekankan bahwa peningkatan integritas aparatur wajib dibarengi dengan pengawasan yang menyeluruh, pembinaan berkelanjutan, serta keberanian masyarakat untuk melaporkan perilaku koruptif secara bertanggung jawab.
Ia juga menyatu-padukan konteks global melalui tema UNODC tahun ini yakni “Uniting with Youth Against Corruption: Shaping Tomorrow’s Integrity” sebagai penegasan pentingnya peran pemuda dalam gerakan antikorupsi.
“Banyak studi menunjukkan bahwa negara dengan tingkat korupsi tinggi pasti mengalami ketimpangan sosial, lambatnya pembangunan, mahalnya biaya layanan publik, lemahnya kompetisi ekonomi, dan yang paling riskan adalah hilangnya kepercayaan generasi mudanya pada negara,” ucap Wahyu.
Ia memaparkan sejumlah tantangan yang masih dihadapi seperti rendahnya transparansi, konflik kepentingan di birokrasi, penyalahgunaan teknologi, dan minimnya literasi antikorupsi di kalangan generasi muda.
Pada bagian akhir, Wahyu mengajak pemuda Kota Malang untuk memanfaatkan bonus demografi dengan membangun budaya integritas, menciptakan sistem anti-fraud, dan mendorong kontrol sosial melalui ruang digital.
“Peluang besar bonus demografi di Indonesia adalah di tangan pemuda dan pemudi, sehingga pihaknya mengajak membangun kesadaran kolektif bahwa sumber daya generasi muda harus kritis dan melek digital. Ciptakan sistem pemerintahan berbasis data yang menggunakan teknologi anti-fraud, memanfaatkan media sosial yang mampu menjadi kontrol sosial dan membangun opini kuat sebagai bentuk gerakan komunitas pemuda antikorupsi,” tutup Wali Kota Malang.





















