Iklan
Berita  

Antisipasi Macet Libur Nataru, Polresta Malang Siapkan Rekayasa di Jalur Kuliner

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kota Malang – Polresta Malang Kota mulai tancap gas menyiapkan skema rekayasa lalu lintas jelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Sejumlah titik “langganan” macet, terutama jalur menuju pusat kuliner dan wisata heritage, menjadi atensi petugas.

Beberapa titik yang diprediksi bakal diserbu wisatawan antara lain kawasan Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Kawi, hingga Jalan Oro-Oro Dowo. Polisi memastikan tidak akan membiarkan kendaraan terjebak dalam kepadatan parah.

Iklan

Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Agung Fitransyah menyebut, penerapan rekayasa ini bersifat situasional. Artinya, petugas akan melihat kondisi riil di lapangan sebelum melakukan pengalihan arus.

“Kota Malang ini titik wisatanya lebih ke arah kuliner, seperti di Kayutangan, Oro-Oro Dowo, dan Kawi. Jika terjadi kemacetan parah di tengah kota, kami akan melakukan pengalihan arus,” kata Agung, dikutip Jumat (19/12).

Untuk memecah kepadatan, kepolisian sudah memetakan jalur-jalur tikus atau jalan alternatif. Nantinya, arus kendaraan akan diarahkan melalui sisi barat, tengah, dan timur di setiap jalur wisata tersebut agar tidak menumpuk di satu titik.

Selain pusat kuliner, pintu masuk Kota Malang juga menjadi perhatian. Area dari Graha Kencana hingga Malang Creative Center (MCC) di Jalan Ahmad Yani diprediksi akan mengalami lonjakan volume kendaraan.

Begitu juga kawasan pendidikan di sekitar Universitas Brawijaya, mulai dari Jalan Soekarno-Hatta hingga Jalan MT Haryono yang menjadi akses utama menuju Kota Batu.

Demi menyukseskan Operasi Lilin Semeru 2025, Polresta Malang Kota telah menyebar empat Pos Pengamanan (Pos Pam) di setiap pintu masuk kota. Selain itu, satu pos terpadu disiagakan di Gereja Ijen dan satu Pos Pelayanan (Pos Yan) di Stasiun Malang Kota Baru.

Agung juga mengingatkan pengendara untuk tetap tertib. Meski dalam suasana liburan, kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan mobil INCAR tetap akan berburu pelanggar lalu lintas.
“Kami juga memperhatikan atensi dari Dirlantas Polda Jatim, terutama jika ada potensi aksi balap liar, pasti akan kami tertibkan,” tegasnya.

Terkait kendaraan angkutan barang atau Over Dimension Over Loading (ODOL), kepolisian akan melakukan pembatasan sesuai instruksi pemerintah pusat. Namun, ada pengecualian untuk armada yang membawa kebutuhan vital masyarakat.

“Bukan penyekatan tapi penyesuaian jadwal, seharusnya kendaraan tersebut tidak beroperasi di jalur timur pada jam tertentu,” ucap Agung.

Kendaraan pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), pupuk, dan bahan pokok tetap diperbolehkan melintas guna memastikan pasokan logistik selama momen Nataru aman terkendali.

Iklan
Iklan
Iklan