Iklan
Wisata  

Persiapan Libur Nataru, Ratusan Jeep Wisata Bromo Jalani Ramp Check Massal

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Ratusan Jeep wisata yang biasa menderu di kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) mendadak berkumpul di UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dishub Kabupaten Malang. Bukan konvoi, para sopir ini sedang menjalani ramp check massal demi memastikan keamanan wisatawan jelang libur Nataru.

Langkah jemput bola ini dilakukan Polres Malang bersama Pemkab Malang sebagai persiapan menyambut lonjakan pengunjung pada Operasi Lilin Semeru 2025. Setidaknya, ada 400 unit lebih armada Jeep yang diperiksa kelaikannya secara mendetail.

Iklan

Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S. menegaskan, Kabupaten Malang memiliki peran krusial sebagai pintu gerbang utama menuju keindahan Bromo. Mengingat medan menuju puncak yang terjal dan ekstrem, kondisi kendaraan menjadi harga mati.

“Di Kabupaten Malang ini tempat wisata sangat banyak, dan Bromo Tengger Semeru salah satunya. Jalur pendakian dan akses wisata itu berada di wilayah Kabupaten Malang,” ujar Danang dikutip Jumat (19/12/2025).

Berdasarkan data kepolisian, jumlah armada Jeep yang tergabung dalam paguyuban resmi di wilayah ini mencapai lebih dari 700 unit. Mayoritas adalah jenis hardtop yang tangguh melibas pasir dan tanjakan.

Danang menyebut, pemeriksaan ini adalah bentuk kehadiran negara untuk meminimalisir risiko kecelakaan. “Hari ini lebih dari 400 kendaraan sudah dilakukan ramp check. Ini bagian dari upaya kita memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan bagi wisatawan,” tegasnya.

Tak sekadar cek mesin dan rem, kendaraan yang dinyatakan lolos langsung ditempeli stiker nomor lambung khusus. Stiker ini menjadi penanda bahwa Jeep tersebut resmi terdata dan penumpangnya sudah terlindungi asuransi.

Senada dengan Kapolres, Bupati Malang HM Sanusi memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah preventif ini. Menurutnya, keselamatan wisatawan adalah prioritas utama untuk menjaga citra pariwisata Malang.

“Ini merupakan inisiatif dan prakarsa Kapolres Malang untuk mengurangi dan mengeliminasi kecelakaan serta menjamin penumpang kendaraan Jeep agar seluruhnya ter-cover asuransi,” kata Sanusi.

Ia pun mewanti-wanti agar tidak ada Jeep “nakal” yang beroperasi tanpa izin resmi melalui jalur Kabupaten Malang. Seluruh unit wajib melalui skrining teknis di Dinas Perhubungan.

“Semua kendaraan Jeep dicek kelayakannya di Dishub, diberi stiker, dan diwajibkan mengikuti asuransi penumpang. Dengan begitu, risiko kecelakaan dapat ditekan,” pungkas Sanusi.

Iklan
Iklan
Iklan