SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Malang selama ini identik dengan hawa sejuk dan wisata pegunungan. Namun di balik perbukitan hijau, wilayah Malang selatan menyimpan daya tarik lain yang tak kalah menggoda, terutama bagi pencinta olahraga air.
Deretan pantai dengan ombak besar, bentang alam alami, dan garis pantai berpasir putih menjadikan kawasan ini alternatif liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang patut dilirik.
Tak hanya cocok untuk peselancar profesional, beberapa pantai di Malang juga ramah bagi pemula yang ingin mencoba berdiri di atas papan. Mulai pantai yang pernah menggelar ajang surfing internasional, hingga spot tersembunyi yang masih sepi pengunjung, berikut empat pantai di Malang yang dikenal ideal untuk surfing.
1. Pantai Wedi Awu
Nama Pantai Wedi Awu sudah lama dikenal di kalangan peselancar. Berada di Dusun Balearjo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, pantai ini memiliki ombak yang bisa mencapai ketinggian hingga tiga meter.
Pantai ini bahkan pernah menjadi lokasi Malang Night Surfing pada 2 November 2019 dalam rangkaian Malang Beach Festival, yang digelar untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1259.
Selain menantang, lanskap Wedi Awu juga memanjakan mata dengan bentuk pantai menyerupai tapal kuda yang dikelilingi perbukitan hijau.
Tak hanya surfing, pengunjung bisa berenang, menyelam, hingga berkemah di tepi pantai. Bagi yang tak membawa papan selancar, pengelola menyediakan jasa sewa. Tiket masuk hanya berupa biaya parkir, yakni Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil. Pantai ini buka 24 jam.
2. Pantai Lenggoksono
Masih di wilayah Tirtoyudo, Pantai Lenggoksono kerap dijadikan lokasi belajar surfing bagi pemula. Ombaknya relatif lebih tenang dan stabil, sehingga cocok untuk latihan teknik dasar berselancar.
Pantai ini juga menjadi pintu masuk menuju Teluk Kletekan yang bisa dijangkau dengan perahu, menawarkan aktivitas snorkeling hingga bodyboarding. Fasilitas pendukung seperti warung makan, kamar mandi umum, hingga homestay sederhana tersedia di sekitar pantai.
Lenggoksono masuk dalam kawasan wisata Bowele (Bolu-Bolu, Wedi Awu, Lenggoksono) yang terkenal akan pesisirnya yang masih alami dan suasananya yang tenang.
3. Pantai Nganteb
Pantai Nganteb di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, dikenal memiliki ombak besar yang dipadu hembusan angin laut cukup kuat. Karakter ini membuat Nganteb lebih cocok bagi peselancar berpengalaman.
Pantai ini pernah menjadi tuan rumah Malang Beach Festival 2017 yang diikuti peserta dari berbagai negara, mulai Indonesia, Australia, Jerman, hingga Swedia. Lokasinya berjarak sekitar 72 kilometer dari pusat Kota Malang, dengan waktu tempuh kurang lebih dua jam perjalanan.
Meski akses jalannya berkelok dan menanjak, panorama laut yang tersaji menjadi hadiah tersendiri. Tiket masuk dipatok Rp10.000 per orang, dengan parkir Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil. Pantai Nganteb buka sepanjang hari, namun pengunjung diimbau waspada saat malam karena potensi pasang ombak.
4. Pantai Bolu-Bolu
Bagi yang mencari sensasi surfing lebih privat, Pantai Bolu-Bolu layak dicoba. Pantai ini berada tak jauh dari Lenggoksono dan hanya bisa diakses menggunakan perahu, membuatnya relatif sepi wisatawan.
Ombaknya cukup tinggi dan konsisten, cocok untuk surfer yang ingin tantangan baru. Selain itu, Bolu-Bolu juga terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang ideal untuk snorkeling.
Tiket masuk pantai ini terbilang murah, yakni Rp5.000 per orang dengan parkir Rp3.000. Pantai Bolu-Bolu juga buka 24 jam, namun demi keamanan, wisatawan disarankan datang bersama pemandu lokal atau komunitas surfing setempat.
Demikian daftar empat pantai di Kabupaten Malang yang memiliki ombak besar dan cocok untuk destinasi surfing. Libur Nataru pun bisa jadi momen tepat untuk menantang ombak sambil menikmati keindahan alam Malang Selatan.





















