Iklan

Libur Panjang, Kampung Kayutangan Heritage Malang Dipadati 3.000 Wisatawan per Hari

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kota Malang – Libur panjang akhir tahun dimanfaatkan ribuan wisatawan untuk mengunjungi Kampung Kayutangan Heritage di Kota Malang yang kembali dipadati pelancong dari berbagai daerah.

Kawasan wisata bernuansa tempo dulu tersebut mengalami lonjakan kunjungan signifikan dengan rata-rata 2.000 hingga 3.000 orang per hari.

Iklan

Arus wisatawan tidak hanya terpusat di dalam area Kampoeng Kajoetangan Heritage, tetapi juga meluber hingga sepanjang Koridor Kayutangan.

Salah satu rombongan wisatawan datang dari Kabupaten Trenggalek dengan membawa anggota keluarga lintas usia.

Widayati, wisatawan asal Trenggalek, mengaku sengaja memilih Kayutangan sebagai tujuan liburan keluarga karena popularitas kawasan tersebut yang ramai diperbincangkan di media sosial.

“Ini liburan sama anak-anak. Mereka penasaran karena katanya Kayutangan itu ala-ala Malioboro,” ujar Widayati saat ditemui di kawasan Kayutangan, Sabtu (27/12/2025).

Rombongan tersebut berangkat sejak pukul 04.00 WIB dan tiba di Kota Malang sekitar pukul 05.00 WIB setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat jam.

Sebelum memasuki kawasan Kayutangan, rombongan wisatawan sempat singgah di Pasar Klojen untuk berburu jajanan tradisional.

Bagi Widayati, kunjungan ke Kayutangan juga menjadi ajang nostalgia karena pernah menempuh pendidikan di Kota Malang.

Ia menilai suasana heritage, deretan kafe, dan lingkungan kawasan cukup sesuai dengan ekspektasi wisata keluarga.

Kesan positif tersebut mendorong wisatawan untuk mengabadikan momen melalui aktivitas swafoto di antara bangunan-bangunan lama yang masih terawat.

Ketua Pokdarwis Kampoeng Kajoetangan Heritage, Mila Kurniawati, menyampaikan bahwa lonjakan kunjungan terjadi hampir di seluruh pintu masuk kawasan.

“Kalau libur begini, rata-rata per hari sekitar 2.000 sampai 3.000 pengunjung,” jelas Mila Kurniawati.

Ia menyebutkan, terdapat enam pintu masuk utama yang menjadi jalur keluar masuk wisatawan selama masa libur.

Dari total 254 pelaku UMKM yang beroperasi di kawasan Kayutangan, sektor kuliner take away masih menjadi magnet utama.

Jenis usaha makanan dan minuman cepat saji dinilai lebih fleksibel melayani pengunjung dalam jumlah besar.

Sementara itu, UMKM yang beroperasi di dalam rumah-rumah heritage memiliki keterbatasan kapasitas sehingga pengunjung harus bergantian.

Peningkatan kunjungan ini berdampak langsung terhadap perputaran ekonomi warga dan pelaku UMKM setempat.

Keramaian juga terlihat di Koridor Kayutangan dengan wisatawan yang berjalan santai, duduk bersantai, hingga menikmati kafe dan restoran.

Kondisi tersebut menegaskan posisi Kampung Kayutangan Heritage sebagai salah satu destinasi unggulan wisata kota berbasis sejarah dan ekonomi kreatif.

Iklan
Iklan
Iklan