Tekno  

Akuisisi Gagal! Foodpanda Tak Jadi Dibeli Grab, Ini Alasannya

Suaramalang – Grab gagal menggabungkan rival utamanya, GrabFood di Asia Tenggara. Delivery Hero, perusahaan induk Foodpanda – perusahaan yang ingin diakuisisi Grab – mengumumkan bahwa negosiasi telah dibatalkan.

Dalam siaran persnya, Delivery Hero menyatakan negosiasi penjajakan penjualan Foodpanda dengan “pihak ketiga” terhenti karena kedua pihak gagal mencapai kesepakatan.

“Keputusan untuk membatalkan negosiasi setelah diskusi berbulan-bulan diambil dengan sangat hati-hati,” kata CEO Delivery Hero Niklas Ostberg.

Rencana penjualan Foodpanda di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Laos diumumkan pada September lalu. Keputusan untuk menjual ini terjadi bersamaan dengan gelombang PHK di Foodpanda, untuk menyederhanakan operasional sehingga mereka bisa lebih “lincah”.

Dalam siaran persnya, Delivery Hero tidak menyebutkan dengan siapa mereka bernegosiasi. Namun, media Jerman Wirtschaftswoche, kata lawan dari Delivery Hero dalam konsultasi tersebut adalah Grab.

“Kekuatan bisnis kami di Asia Pasifik terlihat jelas pada kuartal terakhir saat kami mencapai titik balik pada tahun 2023. Kami yakin kawasan ini berada dalam posisi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan yang menguntungkan,” kata Ostberg.

Meski demikian, Delivery Hero menyatakan masih terbuka terhadap merger atau akuisisi. “Kami akan terus mengkaji alternatif-alternatif potensial yang dapat menciptakan nilai bagi pemegang saham dan mempunyai potensi tinggi untuk direalisasikan.”