Suaramalang – Aturan terbaru dalam ajang kecantikan membuka lebih banyak peluang bagi perempuan untuk menampilkan aura dan bakatnya di depan publik.
Aturan tersebut termasuk menghilangkan batasan usia dan mengizinkan kaum transgender untuk berpartisipasi dalam kontes kecantikan.
Penghapusan aturan ini menjadi fokus setelah kemenangan Apameh Schönauer dalam menerima gelar Miss Jerman 2024 pekan lalu.
Ia mencuri perhatian juri dengan kisahnya tentang seorang imigran asal Iran yang mendirikan organisasi ‘Shirzan’ sebagai wadah bagi perempuan untuk bercerita.
Apameh mendirikan organisasi tersebut untuk mendukung perempuan lain yang menghadapi kesulitan hidup sendirian di Jerman.
Apameh sendiri diketahui datang ke Jerman saat berusia enam tahun.
“Jujur saya masih kurang percaya. Kriterianya adalah profesionalisme, potensi untuk berkembang, dan menjadi inspirasi dalam misi. Misi saya adalah mendorong gadis-gadis muda menjadi apa yang mereka impikan jika mereka bekerja cukup keras dan itu yang saya Mengerjakan. ,tulis Apameh di akun media sosialnya.
Sayangnya, kemenangan Apameh dinilai kontroversial karena penampilannya yang tidak biasa.
Apameh yang berasal dari Iran memiliki sosok yang berbeda dibandingkan pemenang Miss Jerman sebelumnya.
“Ini pasti bulan April Mob tapi sayangnya masih bulan Maret,” komentar warganet.
Miss Jerman bukan lagi sebuah kontes kecantikan, melainkan sebuah penghargaan bagi wanita yang telah mengemban tanggung jawab sejak 2019. ujar netizen lainnya, dikutip dari Lolipop.