Suaramalang – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berkomitmen melindungi data nasabahnya dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) atau kecerdasan buatan Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, pihaknya sudah menggunakannya sejak lama. Teknologi AI untuk melindungi data pelanggan.
“Kami sudah memasukkannya Layanan Data Benteng (FDS). Kami melihat ini untuk transaksi pelanggan. Jadi mau tidak mau tidak mungkin menggunakan cara manual, dan kita serahkan pada teknologi (AI), kata Arga dalam CNBC Indonesia Profit, Rabu (27/3/2024).
Menurutnya, teknologi AI ini akan mendeteksi pola transaksi mencurigakan. Misalnya seorang nasabah yang biasa melakukan transaksi pada waktu tertentu, namun tiba-tiba melakukan transaksi pada waktu lain.
“Penipuan itu tidak hanya melihat transaksi, tapi juga mencocokkannya pola itu ada. “Misalnya transaksi pada jam ganjil, sah atau tidaknya pola transaksi yang dilakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut Arga mengatakan, teknologi AI memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, AI membantu produktivitas dan efisiensi, sedangkan sisi negatifnya AI dapat menyamarkan langkah verifikasi pelanggan.
“Misalnya selama ini kita terbiasa memastikan keabsahan transaksi menggunakan suara dan wajah. Sekarang sudah ada AI yang bisa menyamarkan itu. Ini tantangan baru. Mau tidak mau perlu diawasi,” tutupnya.