Suaramalang – Harga bitcoin diperkirakan mencapai US$ 150 ribu (Rp 2,4 miliar). Hal tersebut dilakukan manajer hedge fund, Mark Yusko, kepada CNBC International, Minggu (31/3/2024).
“Dimulai dari nol,” kata CEO dan kepala investasi Morgan Creek Capital Management kepada “Fast Money” CNBC.
Pada penutupan pasar saham hari Kamis, bitcoin naik sekitar 159% selama setahun terakhir. Harga sempat melewati level US$ 73.000 pada awal Maret, namun diperdagangkan sekitar US$ 70.700 pada Kamis malam.
“Hukum jumlah besar mulai berlaku. Saya pikir ini bisa meningkat 10x lipat dalam dekade berikutnya,” tambah Yusko.
Yusko kemudian mengutip dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin, yang diluncurkan pada bulan Januari, sebagai pendorong utama bullish untuk mata uang kripto tersebut. Dia memperkirakan bahwa pengurangan separuh bitcoin akan menyebabkan guncangan pasokan yang mengakibatkan dampak besar lainnya pada mata uang kripto utama.
Halving, yang memotong setengah imbalan penambangan bitcoin untuk membatasi pasokan, diperkirakan akan terjadi pada akhir April.
“Pergerakan besar terjadi setelah turun minum,” jelas Yusko lagi.
“Ini mulai menjadi lebih… parabola menjelang akhir tahun. Dan, secara historis, ini sekitar sembilan bulan setelah halving, jadi sekitar Thanksgiving, Natal, kita melihat harga mencapai puncaknya sebelum pasar turun lagi.”
Perusahaan Yusko juga memiliki eksposur terhadap platform perdagangan kripto online Coinbase. Diketahui saham Coinbase meningkat hampir 321% dalam 12 bulan terakhir.
“Kami pikir hal-hal besar sedang terjadi pada Coinbase,” katanya.