Suaramalang – Video ceramah saat salat Idul Fitri viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang khatib memaparkan dugaan kecurangan pemilu, sementara banyak jamaah yang meninggalkan area salat.
Dalam video yang diunggah akun @merapi_uncover, kejadian tersebut terjadi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Salat Idul Fitri di Alun-alun Tamanan Bantul ramai sekali, jemaah berangkat untuk khutbah politik,” tulis akun tersebut.
Dari video yang diunggah, ada dua video pendek. Pertama, video tersebut menampilkan sejumlah jamaah yang keluar dari area salat dan kedua, menampilkan sosok khatib dengan sebagian ceramahnya tentang kecurangan pemilu yang melibatkan pejabat negara.
Dari akun yang merekam kejadian tersebut, @ekosupraptowibowo mengatakan, lokasi Salat Id adalah Dataran Tamanan Banguntapan, Bantul, DIY. Namun banyak jemaah yang bubar begitu khatib menyebut pemilu dan menyebut nama Presiden Joko Widodo.
“…dianggap oleh para pejabat negara menjadi semakin memalukan dan menjijikkan karena adanya kecurangan pemilu yang dianggap oleh banyak pihak sebagai yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya, permasalahan pelanggaran pemilu yang sering dikatakan terjadi secara terorganisir, sistematis dan secara besar-besaran, itulah yang terjadi terkait kelakuan Joko Widodo sebagai Presiden RI, seperti tersebar luas di media sosial dan surat kabar, kata khatib dalam video tersebut.
Ada sedikit keributan di jamaah saat khatib menyampaikan khotbahnya.
Oleh karena itu, mereka yang sebelumnya merasa menjadi pemilih perlu meminta maaf karena pilihannya telah mengecewakan banyak pihak. Bangsa kita adalah bangsa yang besar…, lanjut khatib tersebut.
Bahkan, Kementerian Agama Bantul beberapa hari menjelang Idul Fitri telah membuat dan membagikan panduan pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1445 H sebagai tindak lanjut SE Menteri Agama No. 1/2024.
Materi khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi persaudaraan Islam, mengedepankan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak mengandung muatan politik praktis sesuai Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09. Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan,” tulis pasal 5 SE.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Bantul Ahmad Shidqi mengaku sudah menginstruksikan jajarannya di KUA Banguntapan untuk menyelidiki keaslian video tersebut. Hasilnya, salat khitanan Aidilfitri di Dataran Tamanan diketahui digelar oleh Panitia Peringatan Hari Raya Islam (PHBI) setempat.
Berdasarkan konfirmasi pejabat KUA kepada ketua PHBI setempat, khatib tersebut diketahui merupakan akademisi atau dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Jika khotbahnya menyinggung politik, diperkirakan 25 persen jemaah meninggalkan lapangan.
Benar, di tengah khutbah ada jamaah yang keluar lapangan setelah mendengar isi khutbah yang mengutip salah satu ayat Alquran terkait kecurangan pemilu, demikian penjelasan yang diterima. oleh Ahmad sebagaimana dikutip. CNN Indonesia.
Ahmad juga mengatakan, saat panitia meminta dosen menjadi khatib, kedua belah pihak tidak membahas materi khotbah.
Menurut Ahmad, panitia sudah mengoreksi diri dan berjanji akan lebih berhati-hati ke depannya. Terkait hal itu, Kementerian Agama juga mengimbau masyarakat memperhatikan arahan pemerintah agar kejadian serupa tidak terulang di waktu dan tempat lain.