Suaramalang – Artika Sari Devi mengungkapkan dirinya menderita penyakit kulit vitiligo dan psoriasis.
Saat mengalami penyakit tersebut, Artika Sari Devi merasa cemas karena penampilan menjadi sumber penghasilan utama.
Oleh karena itu, Artika Sari Devi segera memeriksakan diri ke dokter kulit dan menjalani pengobatan.
“Saya seorang survivor vitiligo dan psoriasis, tentunya kehadiran dokter kulit sangat membantu karena selain sebagai ibu, istri, wanita karir, public figure, tentunya masalah kesehatan dan estetika menjadi modal utama untuk menghasilkan pendapatan,” dia berkata. kata Artika Sari Devi dalam jumpa pers HUT Perdoski ke-58, Rabu (31/1).
Artika Sari Devi pun mengungkap kejadian unik saat dirinya sedang mencari dokter kulit. Ia mengaku bingung karena ada perbedaan judul yang digunakan beberapa dokter spesialis kulit dan kelamin.
“Awalnya saya bertanya-tanya tentang gelar Sp.DVE yang mulai dipakai beberapa dokter, apa bedanya dengan Sp.KK? Lalu Sp.DVE menanganinya apa? Ada kekhawatiran, benar atau tidak, umum saya dirawat oleh dokter siapa kan??” dia telah menjelaskan.
“Setelah memahami memang ada pergantian gelar, saya menjadi tenang dan tidak khawatir lagi,” lanjutnya.
Bertepatan dengan hari jadinya yang ke 58 pada tanggal 10 Januari, Perdoski mengumumkan perubahan judul Sp.KK/Sp.DV menjadi SP.DVE.
“Sejak akhir tahun 2023, gelar Sp.KK/Sp.DV berubah menjadi Sp.DVE. Masyarakat tidak perlu khawatir karena kompetensi Sp.KK/Sp.DV sama dengan Sp.DVE dokter .Semua dokter kulit ini valid sesuai bidang yang diteliti,” kata General Manager Perdoski M. Yulianto Listiawan.
Ruang lingkup dokter SpDVE adalah menangani berbagai kelainan kulit inflamasi, infeksi, tumor dan bedah kulit, alergi, dan infeksi menular seksual serta menangani berbagai prosedur kosmetik medis seperti laser, suntik Botox, microneedling, peeling, filler, tanam benang, kulitnya. pembedahan dan berbagai prosedur estetika lainnya. Seluruh ruang lingkup Sp.DVE mencakup semua usia, mulai dari bayi hingga lansia.