Iklan

AEPW Serahkan Bantuan Kepada Pemkab Malang untuk Dukung Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Alliance to End Plastic Waste (AEPW) menyalurkan bantuan hibah fasilitas pengelolaan sampah kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk digunakan di 12 desa percontohan yang tersebar di lima kecamatan.

Dalam kegiatan penyaluran bantuan hibah fasilitas pengelolaan sampah ini juga diluncurkan layanan persampahan UPT Pelayanan Persampahan Tumpang Kloter III untuk memberikan dukungan terhadap Program Bersih Indonesia.

Iklan

Hibah fasilitas pengelolaan sampah yang diterima Pemkab Malang untuk dimanfaatkan di 12 desa percontohan yakni satu unit truck arm roll dan dua bak sampah, 24 kendaran roda tiga yang di antaranya 11 untuk pengangkutan sampah anorganik dan 13 untuk pengangkutan sampah organik, dua kendaraan jenis pick up, 12 ribu tong sampah untuk rumah tangga (masing-masing 6 ribu tong untuk sampah organik dan anorganik), 400 tong sampah non rumah tangga (masing-masing 200 tong untuk sampah organik dan anorganik), serta nomor layanan pelanggan atau call center.

Sedangkan untuk 12 desa percontohan penerima manfaat yang tersebar di lima kecamatan meliputi Kecamatan Pakis di Desa Bunut Wetan dan Desa Pakiskembar; Kecamatan Jabung di Desa Kenongo dan Desa Slamparejo; Kecamatan Tumpang di Desa Tulusbesar, Desa Duwet Krajan, Desa Jeru, Desa Kambingan dan Desa Benjor; Kecamatan Poncokusumo di Desa Wringinanom dan Desa Jambesari; serta Kecamatan Wajak di Desa Ngembal.

Vice President Global Program and Circularity AEPW Ted Toth menyampaikan, bahwa kerja sama AEPW bersama Pemkab Malang dalam menjalankan Program Bersih Indonesia telah berjalan sejak tahun 2020 dengan dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) RI.

Ted Toth mengatakan, Program Bersih Indonesia yang digagas AEPW untuk dijalankan di Kabupaten Malang bertujuan untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang terpadu, efektif, dapat direplikasi dan memerhatikan tata kelola keuangan yang berkelanjutan. Sehingga dengan begitu akan dapat meminimalkan risiko bagi lembaga pengelola sampah.

Selain itu, melalui Program Bersih Indonesia, AEPW bersama Pemkab Malang berkomitmen untuk membangun sistem persampahan yang andal dan terpadu melalui peningkatan kapasitas, bantuan sarana prasarana serta pendampingan teknis.

Di mana untuk sosialisasi desa dalam rangka menjaring partisipasi, edukasi dan kampanye perubahan perilaku masyarakat serta peluncuran layanan persampahan secara bertahap dimulai pada Maret 2025 untuk kloter I, Juni 2025 untuk kloter II dan Oktober 2025 untuk kloter III. Hingga akhir September 2025, dari 12 desa yang menjadi percontohan, sudah ada lebih dari 4.000 pelanggan. Ditargetkan, sebanyak 60 ribu penduduk atau 16 ribu rumah mendapatkan layanan pengumpulan sampah yang andal, terpadu dan berkelanjutan.

“Kami melihat ada komitmen dari Pemkab Malang bersama masyarakat dalam mewujudkan lingkungan Kabupaten Malang yang bersih, terutama dalam pengelolaan sampah. Kami ingin masyarakat dapat mewujudkan pengelolaan sampah terpadu ini dengan baik,” ujarnya, Senin (6/10/2025).

Pihaknya juga berterima kasih kepada Bupati Malang HM. Sanusi dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman yang sudah terlibat aktif dalam menjalankan Program Bersih Indonesia di Kabupaten Malang.

“Ke depan untuk kelanjutan project ini, AEPW akan bekerja sama dengan International Asian Bank untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah terutama sampah plastik. Ini akan membawa ke tahap yang lebih luas yakni secara nasional,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Malang HM. Sanusi mengucapkan terima kasih kepada AEPW yang telah berkomitmen untuk mengelola sampah di Kabupaten Malang utamanya sampah plastik melalui Program Bersih Indonesia dengan andal, terpadu dan berkelanjutan.

“Hal ini menjadi bukti komitmen kita bersama untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan lestari di Kabupaten Malang. Kita semua menyadari, masalah persampahan merupakan tantangan serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata dari seluruh elemen masyarakat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sanusi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan Program Bersih Indonesia yang sementara ini berjalan di 12 percontohan. Tidak menutup kemungkinan Program Bersih Indonesia ini nantinya akan berkembang ke desa/kelurahan lainnya di Kabupaten Malang.

Selain itu, menurut Sanusi, Program Bersih Indonesia juga harus menjadi gerakan berkelanjutan yang terus menginspirasi dan melibatkan lebih banyak pihak, bahkan dapat direplikasi oleh kota/kabupaten lainnya.

“Mari kita jadikan Kabupaten Malang sebagai contoh nyata daerah yang mampu mengelola sampahnya dengan baik, demi masa depan yang lebih sehat dan lestari sesuai dengan slogan kita, Kabupaten Malang Hebat, hijau, elok, berkah areknya, terpilah sampahnya,” pungkasnya.

Pewarta  : M.Nur/Sol*

Iklan
Iklan
Iklan