Angin Kencang Terjang Malang, 25 Rumah Rusak dan Jalan Tertutup Pohon Tumbang

SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Malang pada Minggu sore, 28 September 2025.

Bencana ini menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan, dua rumah tertimpa pohon tumbang, dan akses jalan desa sempat terhambat karena material pohon yang roboh menutup jalur utama.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan total sementara 25 rumah dilaporkan rusak akibat kejadian ini.

“Sebanyak 21 rumah warga mengalami kerusakan di Dusun Mangir, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, dan 4 rumah rusak di Dusun Krajan, Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi. Datanya masih sementara, kemungkinan bisa bertambah seiring asesmen yang masih berlangsung di lapangan,” kata Sadono, Senin (29/9/2025).

Ia menjelaskan, peristiwa angin kencang pertama kali terjadi di wilayah Gondanglegi sekitar pukul 14.56 WIB.

Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 15.15 WIB, cuaca ekstrem juga menerjang wilayah Kecamatan Kepanjen dan langsung menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah warga.

“Kerusakan mayoritas terjadi pada atap rumah yang terangkat angin, serta beberapa rumah yang tertimpa pohon besar yang tumbang,” jelasnya.

Meski kerusakan cukup parah, Sadono memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Hanya saja, warga yang rumahnya mengalami kerusakan terpaksa mengungsi sementara ke rumah tetangga maupun posko yang disediakan pemerintah desa.

BPBD Kabupaten Malang bergerak cepat dengan mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen dan penanganan darurat.

“Sejak laporan pertama masuk, kami langsung berkoordinasi dengan TNI, Polri, PMI, relawan, dan masyarakat untuk mempercepat penanganan. Fokus utama kami adalah memastikan keselamatan warga dan pemulihan akses jalan yang sempat terhambat,” ujarnya.

Material pohon yang menutup akses jalan berhasil dibersihkan pada Minggu malam, sehingga jalur antar desa kembali bisa dilalui kendaraan.

Saat ini, BPBD tengah memprioritaskan distribusi bantuan kepada warga terdampak, dengan kebutuhan mendesak meliputi terpal, kasur lipat, paket logistik, pakaian, dan perlengkapan dapur.

Distribusi bantuan dijadwalkan dimulai pada Senin siang, 29 September 2025, dengan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan penyaluran tepat sasaran.

Sadono juga mengimbau masyarakat Kabupaten Malang agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, dan longsor yang masih berpeluang terjadi.

“Masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati terhadap bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi sewaktu-waktu di Kabupaten Malang, khususnya pada musim hujan seperti sekarang,” pungkasnya.

Menurut Sadono, BPBD terus melakukan pemantauan cuaca dan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memberikan informasi peringatan dini kepada masyarakat.

Ia berharap, keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana juga terus ditingkatkan melalui kegiatan gotong royong dan pelaporan cepat ketika terjadi kejadian serupa.

Hingga Senin sore, tim BPBD dan relawan masih melakukan asesmen di sejumlah titik terdampak untuk memperbarui data kerusakan dan jumlah warga yang membutuhkan bantuan.

BPBD menekankan pentingnya kesiapsiagaan bersama untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana di masa mendatang, terutama di daerah yang rawan terdampak cuaca ekstrem.

Pewarta : M.Nan

Exit mobile version