Iklan

Antisipasi Lonjakan Permintaan Nataru, Pasokan Beras hingga BBM di Kota Malang Dipastikan Cukup

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kota Malang –Pemerintah Kota Malang memastikan ketersediaan beras dan bahan bakar minyak (BBM) aman menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kepastian itu disampaikan setelah Wali Kota Malang Wahyu Hidayat melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik distribusi, Rabu (17/12/2025).

Wahyu mengecek persediaan beras di Gudang Bulog Jalan Raya Gadang, sekaligus memantau kesiapan pasokan BBM di Terminal Pertamina Jalan Halmahera, Ciptomulyo, Kecamatan Sukun. Dari hasil peninjauan, stok kebutuhan pokok dinilai masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan.

Iklan

“Berdasarkan perhitungan Bulog, stok beras aman sampai Februari. Ini penting, karena kebutuhan beras biasanya meningkat saat libur panjang,” ujar Wahyu, dikutip Kamis (18/12).

Ia menyebutkan, Bulog menyiapkan beras jenis Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta cadangan beras pemerintah yang siap digelontorkan jika terjadi kekurangan di lapangan. Dengan skema tersebut, harga beras diharapkan tetap terkendali selama masa libur Nataru.

Selain beras, Wahyu juga memastikan kesiapan pasokan BBM dan LPG. Pertamina, kata dia, telah menyiapkan tambahan suplai, sekaligus skema pelayanan alternatif jika terjadi kemacetan panjang di jalur-jalur utama.

“Pertamina menyiapkan SPBU modular di beberapa titik, terutama di kawasan wisata. Kalau masyarakat kesulitan mendapatkan BBM atau LPG, bisa menghubungi call center 135. Nanti akan dikirim ke lokasi yang tidak terjangkau karena macet,” jelasnya.

Kepala Bulog Sub Divre Malang M. Nurjuliansyah Rachman menjelaskan, saat ini distribusi beras dari gudang Bulog mencapai 70 hingga 100 ton per hari. Hingga kini, permintaan masih tergolong normal.

“Stok kami sekitar 12 ribu ton. Kalau pun nanti ada lonjakan saat Nataru, stok masih sangat aman. Tinggal menunggu penugasan dari Bapanas untuk penyalurannya,” kata Rachman.

Ia menambahkan, harga beras SPHP di Gudang Bulog dipatok Rp 11 ribu per kilogram. Sementara harga di tingkat ritel atau pasar dibatasi maksimal Rp 12.500 per kilogram.

“Beras SPHP ini kualitas medium dan 100 persen hasil panen petani Malang dan sekitarnya, bukan impor,” tegasnya.

Sementara itu, Fuel Manager Pertamina Malang Doly Pratama Yudha menyampaikan, SPBU modular merupakan tangki cadangan yang disiapkan di titik tertentu untuk melayani pengendara saat terjadi antrean panjang.

“Pada Nataru tahun ini, SPBU modular disiapkan di empat titik, dua di Kota Batu, satu di Blitar, dan satu di wilayah timur Kota Malang. Kami jemput bola ke pelanggan jika dibutuhkan,” ujarnya.

Untuk LPG, Pertamina menambah pasokan sekitar 4 persen dibandingkan kondisi normal. Dari semula 2.100 metrik ton, pasokan selama libur Nataru ditingkatkan menjadi 2.184 metrik ton.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Jika terjadi kemacetan panjang, distribusi bisa menggunakan pengawalan agar pasokan tetap lancar,” tutup Doly.

Iklan
Iklan
Iklan