Ungkapan ‘Fastabiqul Khairat’ kini sedang viral dan sering digunakan anak muda dalam postingannya.
Banyak orang yang kemudian bertanya-tanya apa maksud ayat Arab ini.
Fastabiqul Khairat artinya berkompetisi dalam kebaikan dengan tujuan memanfaatkan waktu dengan baik, memperbanyak pahala, dan menjauhi godaan setan.
Dalam Islam, berkompetisi dalam kebaikan diperintahkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 148 yang berbunyi:
dan statistik
Artinya: “Dan setiap umat mempunyai kiblat yang menghadapnya. Maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan. Dimanapun kamu berada, niscaya Allah akan mengumpulkan kamu sekalian.”
Tujuan Fastabiqul Khairat
Di bawah ini adalah tiga tujuan Fastabiqul Khairat.
1. Gunakan Waktu dengan Baik
Fastabiqul Khairat dapat membantu kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Beruntunglah seorang muslim jika ia memanfaatkan waktunya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah.
2. Tingkatkan kualitas pribadi Anda
Tenaga yang digunakan untuk fastabiqul khairat tidak akan terbuang percuma karena bermanfaat untuk meningkatkan kualitas seseorang agar menjadi lebih baik.
H. Aminudin dan Harjan Syuhada menulis bahwa tenaganya selalu diarahkan pada amalan yang diridhai Allah, guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan SWT.
3. Terhindar dari Godaan Setan
Fastabiqul Khairat juga bertujuan untuk menjaga diri dari godaan setan yang selalu mengundang keburukan.
Seorang muslim yang berlomba-lomba dalam kebaikan akan terhindar dari dosa dan keburukan yang dilaknat Allah SWT.
Contoh Kegiatan Fastabiqul Khairat
Berdasarkan buku Fastabiqul khairat: Empat Strategi Ampuh Memenangkan Perlombaan Berhadiah di Surga karya Khalid Abu Syadi, berikut contoh kegiatan fastabiqul khairat.
1. Ibadah
Ibadah yang dimaksud adalah shalat, puasa, membaca dan menghafal Al-Quran, dan lain sebagainya.
2. Muamalah
Muamalah disini adalah meneruskan silaturahmi, berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada tetangga, dan menyantuni anak yatim.
3. Moralitas
Akhlak yang dimaksud antara lain jujur, menepati amanah, menepati janji, bersikap adil dan memaafkan.
4. Adat dan Kebiasaan
Kebiasaan-kebiasaan yang dilombakan dalam fastabiqul khairat adalah mencari ilmu, berusaha mencari nafkah, berusaha menikah, dan lain sebagainya.
(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/lengan)