SUARAMALANG.COM, Kota Malang–Dukungan kemanusiaan dari warga Malang Raya kembali mengalir untuk membantu penyintas bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Posko Kota Malang Peduli Bencana resmi memberangkatkan 11 truk dan 2 pickup berisi bantuan logistik pada Sabtu (6/12/2025) dari halaman Dinas Sosial-P3AP2KB Kota Malang.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito Widoyoko, mengatakan pengumpulan donasi dilakukan sejak 2–7 November, dengan dukungan warga Kota Malang, Kabupaten Malang, hingga Kota Batu. Total bantuan yang terkumpul mencapai Rp1,9 miliar, terdiri dari 12 ton beras, hampir 4.000 dus mi instan, 775 paket minyak goreng, 1 ton gula, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi, serta kebutuhan kebersihan pribadi.
Donny menyebut lonjakan donasi terjadi setelah video Wali Kota Malang beredar di TikTok. “Banyak warga datang ke posko setelah melihat unggahan tersebut. Media sosial sangat berpengaruh dalam menggerakkan solidaritas,” ujarnya.
Namun, tidak semua logistik dapat diberangkatkan sekaligus karena keterbatasan kapasitas pesawat Hercules TNI AU di Lanud Abdulrachman Saleh. Pengiriman dilakukan dalam dua kloter menyesuaikan instruksi lanud dan ketersediaan ruang penyimpanan di lokasi bencana.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang memimpin pelepasan bantuan, menyebut armada yang berangkat hari ini hanya sebagian dari total donasi. “Jika ditotal, termasuk yang belum masuk armada, bantuan mencapai sekitar 20 truk. Respons masyarakat sangat luar biasa,” ungkapnya.
Wahyu memastikan bantuan yang dikirim merupakan kebutuhan paling mendesak, seperti sembako, kasur, pakaian, perlengkapan mandi, makanan bayi, dan obat-obatan. Ia juga menegaskan bahwa penyaluran ke luar daerah ini tidak mengganggu penanganan banjir di Kota Malang.
Hingga Minggu, bantuan dari masyarakat masih terus berdatangan, dan Pemkot Malang menyesuaikan pengiriman dengan jadwal kloter kedua pesawat Hercules. “Semua bantuan akan dikirim. Semoga ini meringankan beban para penyintas,” pungkas Wahyu.
Pewarta:*Ali Nopan