SUARAMALANG.COM, Kabupaten Malang – Maraknya kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah berdampak pada meningkatnya kewaspadaan di berbagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), termasuk di Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Kepala SPPG Desa Sukosari, Chilmi Wahyudi, tidak menampik adanya keresahan yang muncul di kalangan sekolah, siswa, maupun wali murid setelah kasus-kasus tersebut mencuat ke publik.
“Beberapa informasi yang beredar membuat keresahan bagi banyak pihak terkait,” ungkap Chilmi, Sabtu (4/10/2025).
Untuk meredam kekhawatiran, pihaknya telah melakukan sosialisasi sejak sepekan terakhir kepada penerima manfaat program MBG di sekolah-sekolah.
“Kita sosialisasikan ke sekolah penerima manfaat, bagaimana biar kita di sini menjaga, di sana juga menjaga. Contohnya, kami sosialisasikan sebelum makan anak harus cuci tangan dan setelahnya juga cuci tangan,” jelas Chilmi.
Ia menambahkan bahwa makanan MBG tidak boleh dibawa pulang oleh siswa, melainkan harus dikonsumsi di tempat agar tidak terpapar sinar matahari terlalu lama atau dibiarkan dalam kondisi yang bisa mempercepat basi.
“Kemudian makanan jangan dibawa pulang. MBG harus dikonsumsi di tempat supaya makanan yang disajikan tidak terkena paparan sinar matahari terlalu lama atau dalam jangka waktu yang lama tidak dikonsumsi bisa cepat basi,” ujarnya.
Meski demikian, Chilmi mengakui SPPG Desa Sukosari hingga kini belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan.
“SLHS dari pihak mitra diupayakan bulan ini sudah jadi,” bebernya.
Selain itu, guna menjamin mutu dan kualitas makanan, pihaknya mewajibkan seluruh karyawan dan relawan di bawah naungan Yayasan Hasyim Asyari untuk mengikuti pelatihan penjamah makanan.
Ia menyebut seluruh relawan sudah didaftarkan dan rencananya pelatihan tersebut akan dilaksanakan pekan depan.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran sekaligus memastikan standar kebersihan dan keamanan pangan dalam program MBG agar kasus keracunan tidak terulang di wilayah Malang.
Pewarta : M.Nan