Tekno  

Bitera: Mendorong Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia melalui Data Center Berkelas Dunia

Suaramalang – Perusahaan data center Bitera yang beroperasi di Indonesia diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Selain itu, sinergi yang kuat antara Pemerintah Indonesia dan sektor swasta juga diharapkan dapat menjadi landasan kokoh bagi perekonomian digital Tanah Air.

“Penetrasi data center di Indonesia saat ini masih di bawah 1 watt per kapita, jauh dibandingkan negara tetangga seperti Singapura yang mencapai 100 watt per kapita. Sebagai perbandingan lainnya, rata-rata konsumsi di Jepang mencapai 10 watt per kapita, menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk dikembangkan dalam hal infrastruktur pusat data, kata CEO Bitera, Tedy Harjanto, dikutip Kamis (29/1). 2/2024).

Rendahnya penetrasi pusat data di Indonesia sejalan dengan catatan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Penetrasi Pusat Data di Indonesia termasuk yang terendah di Asia Pasifik, yaitu sekitar 0,3 watt per kapita. Angka tersebut masih jauh dari kebutuhan kapasitas ideal yaitu hampir 840 megawatt (MW) berdasarkan jumlah penduduk. Jika dibandingkan negara ASEAN lainnya, kapasitas data center di Indonesia hanya setara sekitar 12,7%.

“Bitera memanfaatkan lokasinya yang strategis dan dekat dengan pusat pertukaran internet di pusat kota Jakarta, memberikan akses mudah untuk menghubungkan bisnis dengan ekosistem digital melalui koneksi latensi rendah,” kata Tedy.

Sementara itu, Chief Executive Officer MMS Group Indonesia Sendy Greti mengatakan, seiring dengan besarnya potensi Indonesia dalam mengembangkan ekonomi digital, MMS Group Indonesia mengalami peningkatan data center yang signifikan.

“Kami yakin Bitera akan memenuhi kebutuhan tersebut dan dapat berperan penting dalam mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia. Kehadiran Bitera juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui kolaborasi dengan pihak swasta,” ujarnya. dikatakan. kata Sandy.

Saat ini Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan data center dibandingkan target yang ditetapkan pada tahun 2030. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya peran data center sebagai infrastruktur digital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Pelantikan tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi pemerintah Indonesia, antara lain Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kehadiran para pemimpin ini mencerminkan sinergi yang kuat antara Pemerintah Indonesia dan sektor swasta, sehingga menciptakan landasan yang kokoh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menegaskan infrastruktur digital menjadi kebutuhan utama dalam transformasi digital perekonomian Indonesia dan global. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan infrastruktur digital yang memadai.

“Keberadaan Bitera sebagai data center milik anak bangsa merupakan peristiwa bersejarah dalam digitalisasi negara kita dan patut kita banggakan. Kehadiran Bitera diharapkan dapat memberdayakan infrastruktur digital tanah air sehingga dapat mempersiapkan Indonesia menjadi pusat data anak bangsa. mampu bersaing di kancah internasional, memberdayakan UKM dan perusahaan pemula melalui akses teknologi canggih,” lanjut Bahlil.

Peluncuran Besar Bitera berfungsi sebagai platform yang ideal untuk menunjukkan sinergi antara agenda pemerintah dan sektor swasta untuk membentuk masa depan digital yang kuat dan berkelanjutan bagi Indonesia, terutama karena Bitera adalah perusahaan yang 100% dimiliki oleh Indonesia.

Bitera menawarkan kapasitas beban TI kritis sebesar 20 MW dengan kapasitas hingga 4.000 rak. Fasilitas Tier-III+, menyediakan SLA (Service Level Agreement) Five9s dan merupakan pusat data paling aman di pusat kota Jakarta. Keandalan daya juga terjamin melalui redundansi 2N yang disuplai dari dua gardu induk yang terdiversifikasi. Pengakuan atas dedikasinya terhadap standar keselamatan tercermin dalam sertifikasi yang diperoleh seperti ISO 27001 dan Uptime Institute TCCD, serta TCCF yang akan diperoleh Bitera.

Bitera telah menerapkan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan, serta mencapai netralitas karbon. Ke depannya, Bitera berkomitmen untuk mempertahankan langkah-langkah keberlanjutannya di masa depan.

Dengan hadirnya Bitera sebagai pionir solusi infrastruktur digital, Indonesia siap melangkah menuju era ekonomi digital yang lebih maju dan kompetitif, memberikan harapan baru bagi pembangunan dan inovasi di Indonesia.

Sebagai afiliasi dari MMS Group Indonesia, Bitera mempunyai visi yang sama untuk membangun Indonesia yang berkelanjutan. Pencapaian MMS Group Indonesia dalam meraih berbagai penghargaan bergengsi terkait transisi energi berkelanjutan merupakan cerminan kuat komitmen mereka terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.


Exit mobile version