Cegah Campak di Kota Malang, Dinkes Gencarkan Imunisasi dan Edukasi Warga

SUARAMALANG.COM, Kota Malang – Lonjakan kasus campak di Kecamatan Kedungkandang menjadi peringatan penting bagi warga Kota Malang untuk lebih waspada terhadap penyakit menular ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menegaskan bahwa pencegahan campak jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan, terutama melalui imunisasi lengkap dan edukasi kesehatan.

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menyampaikan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat setelah menerima laporan adanya lima anak di Kelurahan Rejowinangun yang positif campak. “Begitu ada laporan, kami segera lakukan registrasi dan mendata keluarga yang terdampak. Langkah berikutnya adalah menjalankan imunisasi kejar agar tidak ada anak yang rentan,” katanya, Selasa (9/9).

Menurut Husnul, imunisasi kejar difokuskan pada anak usia 1–2 tahun yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Anak-anak dengan “imunisasi bolong” menjadi kelompok paling rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka belum optimal.

“Prinsipnya, jangan sampai ada anak yang tidak terlindungi. Vaksin campak terbukti sangat efektif dalam mencegah penularan,” tegasnya.

Campak atau measles disebabkan oleh Measles virus dan termasuk penyakit dengan tingkat penularan sangat tinggi. Gejala awalnya berupa demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, hingga muncul ruam merah di kulit. Penularannya terjadi melalui udara, terutama percikan ludah saat batuk atau bersin.

“Jika ada satu anak terkena campak, anggota keluarga lain punya risiko tinggi tertular, apalagi bila daya tahan tubuh sedang lemah,” jelas Husnul.

Masa inkubasi penyakit ini berkisar 7–14 hari, dan anak yang terinfeksi bisa menularkan bahkan sebelum ruam merah muncul. Hal ini membuat campak dapat menyebar cepat, khususnya di lingkungan padat penduduk.

Untuk mencegah meluasnya kasus, Dinkes Kota Malang tidak hanya menggelar imunisasi kejar, tetapi juga menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat. Edukasi kepada keluarga menjadi kunci agar orang tua semakin sadar akan pentingnya imunisasi.

“Kami libatkan tokoh masyarakat di Bumiayu dan Arjowinangun agar pesan ini lebih mudah diterima warga. Harapannya, tidak ada lagi anak yang terlewat imunisasi,” tutur Husnul.

Ia menegaskan bila pencegahan campak bukan hanya soal vaksinasi, tetapi juga menjaga pola hidup sehat. Orang tua diminta memperhatikan gizi anak, memastikan kebersihan lingkungan, serta segera membawa anak ke fasilitas kesehatan bila ada gejala mencurigakan.

Husnul mengingatkan, campak bukanlah penyakit ringan. Pada kasus tertentu, campak dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia (radang paru), diare berat, bahkan radang otak (encephalitis).

“Inilah sebabnya imunisasi menjadi langkah paling aman dan efektif. Jangan menunggu anak sakit dulu, baru khawatir,” katanya.

Dengan langkah antisipasi yang digencarkan Dinkes bersama masyarakat, Pemkot Malang optimistis penyebaran campak bisa ditekan. Husnul menegaskan, mencegah jauh lebih murah dan bermanfaat daripada mengobati. “Kami ingin semua anak Kota Malang terlindungi. Imunisasi lengkap adalah kunci,” tutupnya

Pewarta: *Solihin

Exit mobile version