Iklan

Dari Kasus Asusila hingga Pembunuhan, Ini Potret Kriminalitas Kota Malang Sepanjang 2025

Iklan

SUARAMALANG.COM, Kota Malang – Kota Malang sepanjang 2025 diwarnai sejumlah peristiwa kriminal yang menyita perhatian publik. Beragam kasus menonjol, mulai dari kejahatan terhadap anak, pencurian, konflik warga yang viral, hingga aksi pembunuhan, mewarnai perjalanan penegakan hukum di wilayah ini.

Catatan kepolisian menunjukkan sedikitnya 12 kasus besar terjadi sepanjang tahun. Rangkaian peristiwa tersebut tersebar hampir merata dari awal hingga penghujung 2025, dengan karakter dan tingkat keparahan yang beragam.

Iklan

Tahun 2025 dibuka dengan kabar pilu pada Januari. Kasus pencabulan terhadap dua anak di bawah umur di wilayah Blimbing menjadi sorotan setelah viral di media sosial. Pelaku berinisial RBS, yang diketahui merupakan tetangga korban, berhasil ditangkap dan diproses hukum hingga ke meja hijau.

Memasuki Februari, keresahan masyarakat terhadap maraknya pencurian kendaraan bermotor memuncak. Seorang ibu menjadi korban curanmor saat berada di Masjid Al Ikhlas, Gadang, Kecamatan Sukun. Pelaku JN, warga Pasuruan, akhirnya diringkus polisi setelah aksinya terekam kamera dan tersebar luas di media sosial.

Periode Mei hingga Juni menjadi masa yang cukup sibuk bagi aparat kepolisian. Selain kasus penjambretan terhadap driver ojek online di wilayah Sukun, publik dikejutkan dengan dugaan penculikan anak berusia 4 tahun di kawasan Tidar. Pelaku sempat meminta uang tebusan sebesar Rp 100 juta. Berkat gerak cepat polisi, kasus tersebut berhasil diungkap kurang dari 24 jam.

Masih di bulan Juni, Kota Malang diguncang kasus pembunuhan di Losmen Windu. Seorang perempuan berinisial EV, warga Pakisaji, Kabupaten Malang, ditemukan tewas akibat kekerasan yang dilakukan teman kencannya, AK, warga Wajak. Polisi menyebut sakit hati menjadi motif pembunuhan tersebut, lantaran pelaku merasa diperas oleh korban.

Situasi keamanan sempat memanas pada Agustus. Aksi kerusuhan massa berujung pada perusakan berat Markas Polresta Malang Kota serta 22 Pos Lalu Lintas di sejumlah titik. Sebanyak 17 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa tersebut.

Pada periode yang sama, polisi juga menggagalkan rencana aksi teror bom molotov oleh tersangka berinisial YA di sekitar Kantor DPRD Kota Malang.

September kembali diwarnai kegaduhan, kali ini dari dunia maya. Perselisihan antara eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim, Imam Muslim alias Yai Mim, dengan tetangganya, Sahara, memicu saling lapor ke kepolisian.

Dalam laporan Yai Mim, penyidik memeriksa enam saksi, sementara laporan Sahara ditindaklanjuti dengan pemeriksaan sembilan saksi.

Menjelang akhir tahun, tepatnya November, Satreskrim Polresta Malang Kota mengungkap komplotan spesialis pencurian nasabah bank. Kelompok yang dipimpin M Yusuf dkk beraksi di dua lokasi berbeda, dengan total kerugian korban mencapai lebih dari Rp 340 juta.

Penghujung 2025 ditutup dengan duka. Pada 27 Desember, dua peristiwa besar terjadi hanya dalam satu hari. Tawuran antar kelompok mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jalan Telaga Warna, Kecamatan Lowokwaru, menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya.

Belum genap 24 jam, kasus pembunuhan kembali terjadi di Jalan Ikan Gurami, Kecamatan Lowokwaru. Seorang perempuan berinisial SW, warga setempat, tewas dibunuh teman kencannya, ML, warga Pasuruan. Pelaku berhasil diamankan polisi hanya satu jam setelah kejadian.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol M Sholeh, memastikan seluruh kasus besar tersebut telah ditangani sesuai prosedur hukum. “Semua perkara sudah ditangani dan sudah proses pelimpahan ke kejaksaan atau P-21,” tutup Kompol M Sholeh.

Iklan
Iklan
Iklan