Suaramalang – Google telah membatasi chatbot kecerdasan buatan (AI) Gemini sehingga tidak dapat menjawab segala macam pertanyaan seputar politik. Kebijakan ini diambil setelah Gemini membuat gebrakan di India.
Pembatasan pertanyaan politik telah diterapkan di Amerika Serikat dan India.
“Karena sangat berhati-hati terhadap topik penting seperti ini, kami mulai menerapkan pembatasan pada jenis pertanyaan terkait pemilu yang dapat dijawab oleh Gemini. Kami berkomitmen untuk memberikan informasi berkualitas terbaik untuk jenis pertanyaan ini, dan terus melakukannya bekerja untuk memperkuat perlindungan kami,” kata Google melalui blog resmi perusahaan.
Ke CNBC Internasional, Juru bicara Google menyatakan bahwa perubahan ini sejalan dengan rencana Google selama proses pemilu berlangsung di berbagai belahan dunia.
“Seperti yang kami katakan pada bulan Desember, sebagai persiapan untuk pemilu global mendatang pada tahun 2024 dan karena sangat berhati-hati, kami membatasi jenis pertanyaan terkait pemilu yang dapat dijawab oleh Gemini,” kata juru bicara Google.
Katalisator perubahan ini masih kontroversial di India. Gemini kedapatan melontarkan pernyataan yang “meremehkan” Perdana Menteri India Narendra Modi saat menjawab pertanyaan seputar pemilu di India.
Menanggapi kontroversi tersebut. Google telah menyatakan bersedia bekerja sama dengan komisi pemilu India untuk memberikan informasi pemilu yang akurat melalui Google Penelusuran dan YouTube.
Setelah Google menerapkan larangan tersebut, Gemini tidak lagi menjawab pertanyaan apa pun tentang pemilu atau politisi. Gemini juga menolak menjawab pertanyaan tentang monarki dan rezim politik “non-demokratis”.
Jika pengguna bertanya tentang politik atau politisi, Gemini menjawab, “Saya masih belajar menjawab pertanyaan ini. Sementara itu, coba gunakan Google Penelusuran.”
Jawaban serupa diberikan pada pertanyaan yang menggunakan kata “pemilihan”, “kandidat”, atau “suara”.