Tekno  

Detik-detik Mencekam Tornado Rancaekek Terekam Satelit, BRIN Ungkap Potensi Bencana Serupa

Suaramalang – Fenomena angin kencang yang melanda kawasan Rancaekek, Jawa Barat, Rabu (21/2) tertangkap satelit. Hal ini baru pertama kali terjadi di Indonesia, menurut Erma Yulihastin, Ahli Klimatologi Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Melalui akun X pribadinya, Erma membagikan rekaman satelit yang menunjukkan skala angin kencang yang melanda kawasan Rancaekek. Oleh karena itu, Erma menjelaskan fenomena tersebut sebagai angin puting beliung atau angin puting beliung kecil.

“Untuk pertama kalinya angin puting beliung kecil di Indonesia tertangkap satelit. Hal ini menegaskan bahwa kejadian ekstrem ini terjadi dalam skala meso. Untuk membatasi angin maksimal, perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya, dikutip Jumat (23/2). 2). 2/2024).

Erma menjelaskan, puting beliung berukuran kecil berukuran mikro 0-2 km. Sementara itu, angin puting beliung terjadi pada skala meso, melebihi 2 km hingga 2.000 km.

Menurutnya, angin puting beliung sangat sulit diprediksi karena berskala mikro. Satelit juga akan kesulitan mendeteksi fenomena ini.

Foto: Tornado ditangkap oleh satelit. (X/EYulihastin)
Tornado tersebut ditangkap oleh satelit. (X/EYulihastin)

Namun jika skala meso (tornado), maka fenomena tersebut bisa dideteksi dari satelit. Untuk memastikan kecepatan angin maksimal pada kasus Rancaekek, alat ukur harus ditempatkan di daerah terdekat. Apakah di Rancaekek ada AWS? yang bisa menampilkan data kecepatan akurat?,” tulisnya

Lebih lanjut Erma mengatakan, pada tahun 2009 para peneliti LAPAN melakukan kajian terhadap angin puting beliung dan menerbitkan artikel ilmiah populer berjudul ‘Tornado, Tornado Kecil Sulit Diprediksi’.

“Kecuali jika skala mikronya berubah menjadi meso, maka fenomena ini lebih mudah diprediksi,” ujarnya.

“Dari skala dampak kerusakannya, kasus Rancaekek lebih luas dan parah dibandingkan Cimenyan (28 Maret 2021) yang saudara pelajari sebelumnya. Oleh karena itu, kita akan membangun kembali, karena untuk pertama kalinya fenomena angin puting beliung kecil dapat dideteksi dari dekat. satelit,” katanya.

Exit mobile version