SUARAMALANG.COM, Surabaya – Suasana di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menghangat, kali ini dalam arti positif. Ketegangan internal yang sempat mencuat belakangan ini perlahan mencair setelah Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sowan ke kediaman Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, Minggu (28/12/2025).
Silaturahmi yang berlangsung sekitar empat jam itu menjadi penegasan lanjutan atas kesepakatan islah yang sebelumnya dicapai di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya hadir bersama Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Usai pertemuan, Gus Yahya menegaskan bahwa sowan ini bukan sekadar agenda formal, melainkan upaya memperkuat kembali ikatan batin para pengurus PBNU.
“Ya, alhamdulillah silaturahim ini adalah momentum untuk mengukuhkan apa yang telah disepakati di Lirboyo pada hari Kamis yang lalu. Secara batin kita kukuhkan dengan silaturahim,” kata Gus Yahya, dikutip detikjatim, Senin (29/12).
Gus Yahya menjelaskan, tidak ada agenda pembahasan berat dalam pertemuan tersebut. Sebagian besar waktu diisi dengan selawatan, doa bersama, serta silaturahmi yang berlangsung cair.
“Tidak banyak acaranya hanya selawat bersama. Kemudian saling bersilaturahim untuk kembali memperkuat ikatan batin di antara sesama teman-teman. Karena kita dulu kita berangkat bersama-sama,” ujarnya.
Ia menegaskan, dinamika yang sempat mengemuka dalam dua bulan terakhir kini dianggap sudah selesai. PBNU, kata Gus Yahya, kembali berjalan dengan semangat kebersamaan.
“Kita akan terus berjalan bersama-sama sampai akhir sebagaimana kesepakatan dan mandat dari pertemuan yang pada hari Kamis yang lalu. Maka sudah ini, semua hal yang kemarin menjadi persoalan kita anggap sudah lewat, sudah tidak ada dan kita kembali lagi kepada kebersamaan. Saya kira itu ya,” lanjutnya.
Gus Yahya memastikan, struktur kepengurusan PBNU tetap utuh dan solid sebagaimana semula. Tidak ada perubahan posisi strategis pasca-islah.
“Kembali bersama seperti semula,” kata Gus Yahya.
Ia menegaskan dirinya tetap menjabat sebagai Ketua Umum PBNU, Saifullah Yusuf sebagai Sekjen PBNU, dan Rais Aam PBNU tetap dipimpin KH Miftachul Akhyar. “Pokoknya sekarang kembali bersama, kembali bersama,” tandasnya.
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf turut membenarkan suasana pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh kebersamaan. Menurut Gus Ipul, silaturahmi ini menjadi penanda penting bahwa PBNU kembali dalam kondisi kondusif.
“Alhamdulillah tadi sudah kumpul semua, kita bersama-sama berdoa, bersolawat. Mudah-mudahan Insya Allah nanti pada waktu-waktu mendatang akan ada pembicaraan yang lebih lanjut,” kata Gus Ipul.
Ia menambahkan, pembahasan lebih lanjut ke depan akan dilakukan langsung oleh Rais Aam bersama Ketua Umum PBNU.
“Intinya nanti Rais Aam dengan, bersama-sama dengan Ketua Umum akan membicarakan lebih lanjut apa yang akan kita lakukan ke depan,” ujarnya.
Gus Ipul juga menggambarkan suasana pertemuan yang guyub dan penuh keakraban. “Tapi hari ini kita sudah kumpul, kita sudah bisa guyup ya Pak Nuh ya. Guyub, enak, makan bareng, alhamdulillah,” tambahnya.
Gus Yahya tak menampik bahwa suasana pertemuan berlangsung sangat cair, bahkan penuh guyonan. Hubungannya dengan Gus Ipul pun diakui kembali akrab. “Suasana sangat cair bisa bertukar guyonan. Wah sudah nggak karu-karuan,” kata Gus Yahya.
Ia bahkan menyebut kembali saling meledek satu sama lain. “Tadi sudah ledek-ledekan lagi,” imbuhnya.
Menurut Gus Yahya, pertemuan ini memang dirancang sebagai ruang pemulihan psikologis bagi para pengurus PBNU setelah dinamika internal yang terjadi.
“Pertemuan tadi dirancang sebagai silaturahim untuk memulihkan ikatan batin di antara teman-teman PBNU. Semua diundang dan nggak ada pembicaraan substansial, kita menyambung kembali, menguatkan kembali ikatan batin kita,” jelasnya.
“Tadi selawatan makan bersama guyon-guyon, kita sepakat bahwa kita dulu berangkat bersama-sama, maka harus bersama sampai akhir,” sambungnya.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa suasana yang sempat memanas kini benar-benar mencair. “Kemarin kan ada gejolak-gejolak, maka ada psikologis yang harus dipulihkan. Suasana cair tadi guyonan riuh, gayeng sekali,” tandas Gus Yahya.
