Tekno  

Google Lakukan Investigasi Internal: Karyawan Diduga Jual Rahasia AI ke China

Suaramalang – Seorang mantan karyawan Google mencuri teknologi rahasia perusahaan dan menjualnya ke China.

Mantan insinyur perangkat lunak ini dituduh mencuri rahasia dagang AI di Google saat diam-diam bekerja dengan dua perusahaan yang berbasis di Tiongkok.

Linwei Ding, seorang warga negara Tiongkok, ditangkap di Newark, California, atas empat tuduhan federal mencuri rahasia dagang, masing-masing dapat dihukum hingga 10 tahun penjara.

Kasus Ding, 38, diumumkan pada konferensi American Bar Association di San Francisco oleh Jaksa Agung Merrick Garland. Bersama dengan para pemimpin hukum lainnya, mereka telah berulang kali memperingatkan tentang ancaman spionase ekonomi Tiongkok dan masalah keamanan nasional yang ditimbulkan oleh AI dan teknologi baru lainnya.

“Dakwaan hari ini merupakan gambaran terbaru sejauh mana sekutu perusahaan yang berbasis di Republik Rakyat Tiongkok bersedia mencuri inovasi Amerika,” kata Direktur FBI Christopher Wray, dikutip dari APNews, Jumat (8/3/2024).

“Pencurian teknologi inovatif dan rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Amerika dapat mempengaruhi lapangan kerja dan mempunyai konsekuensi ekonomi dan keamanan nasional,” tambahnya.

Google mengatakan telah menetapkan bahwa mantan karyawan tersebut telah mencuri banyak dokumen dan melaporkan masalah tersebut kepada pihak berwenang.

Setelah melakukan penyelidikan, Google menemukan bahwa karyawan tersebut mencuri banyak dokumen, dan raksasa teknologi tersebut segera menyerahkan kasus tersebut ke penegak hukum.

“Kami menerapkan pengamanan ketat untuk mencegah pencurian informasi komersial dan rahasia dagang kami,” kata juru bicara Google Jose Castaneda dalam sebuah pernyataan.

“Kami berterima kasih kepada FBI karena membantu melindungi informasi kami dan akan terus bekerja sama dengan mereka,” tambahnya.

Seorang pengacara yang terdaftar sebagai pengacara Ding tidak mengomentari kasus tersebut.

Kecanggihan AI kini nampaknya menjadi medan pertarungan utama para pesaing di sektor teknologi. Belum lagi pertanyaan tentang siapa yang mendominasi AI dapat mempunyai implikasi komersial dan keamanan yang besar.

Para pemimpin Departemen Kehakiman AS dalam beberapa pekan terakhir telah menyampaikan kekhawatiran mengenai bagaimana pihak asing dapat memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan dampak negatif terhadap Amerika Serikat.

Exit mobile version