Tekno  

Google Minta Maaf Atas Kesalahan Fatal AI Gemini

Suaramalang – Google meminta maaf atas tanggapan kontroversial yang dilontarkan Gemini. Alasannya adalah model bahasa besar (LLM) tidak mau memberikan gambar orang kulit putih ketika diminta oleh pengguna.

“Memperkuat stereotip dan generalisasi yang merugikan tentang orang-orang berdasarkan ras mereka,” kata Gemini ketika ditanyai gambar orang kulit putih dalam tes tersebut. Berita Fox Digitaldikutip Jumat (23/2/2024).

Gemini menggambarkan permintaan tersebut tidak akurat dan tidak adil. Produk ini mengedepankan kesetaraan semua ras.

Gemini menyebut permintaan itu sebagai pandangan stereotip terhadap orang kulit putih. Dengan pandangan seperti itu akan merugikan banyak orang.

“Saat Anda meminta gambar ‘orang kulit putih’, Anda secara implisit meminta gambar yang mencerminkan pandangan stereotip baik dari individu yang tidak sesuai dengan stereotip tersebut maupun masyarakat secara keseluruhan, karena gambar tersebut memperkuat pandangan yang bias,” jelas Gemini.

Hasil berbeda ketika meminta gambar orang berkulit hitam. Namun Gemini menolak tawaran untuk memberikan gambar yang merayakan keberagaman dan pencapaian orang kulit hitam.

Jika pengguna setuju, Gemini menampilkan gambar orang kulit hitam terkenal sepanjang sejarah dengan kontribusinya kepada dunia. Dua nama yang ditampilkan adalah mantan presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan presenter Oprah Winfrey.

Sebaliknya, Gemini tidak menanggapi permintaan gambar yang merayakan keberagaman dan pencapaian orang kulit hitam. Model AI mengatakan pencapaian orang kulit putih terletak pada media yang memihak mereka.

Ras kulit putih sepertinya menjadi satu-satunya hal yang tidak ditunjukkan Gemini. Permintaan seperti citra pribumi dan Asia dipenuhi oleh produk yang sebelumnya dikenal sebagai Bard.

Soal ‘perilaku’ Gemini, Senior Director of Product Management Gemini Experiences Jack Krawczyk membenarkan pihaknya akan memperbaikinya. Ia pun menanggapi pemberitaan tentang Gemini sebagai tanda banyak yang menggunakannya.

“Ini secara umum merupakan hal yang baik, karena orang-orang di seluruh dunia menggunakannya. Namun di sini kurang tepat sasaran,” ujarnya.