SUARAMALANG.COM, Kota Batu – Momentum Hari Raya Natal 2025 mulai berdampak pada tingkat hunian hotel di Kota Batu, Jawa Timur. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu mencatat okupansi hotel mengalami lonjakan cukup tajam tepat pada hari H Natal, Kamis (25/12/2025).
Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, menyebut tingkat hunian hotel pada hari Natal mencapai 60 persen. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan sehari sebelumnya yang masih berada di kisaran 41 persen. “Kemarin okupansi itu masih 41 persen tapi hari ini meningkat menjadi 60 persen,” kata Sujud, dikutip Sabtu (27/12).
Lonjakan tersebut tak lepas dari strategi para pengelola hotel yang berlomba menghadirkan program menarik untuk tamu. Beragam agenda digelar, mulai dari gala dinner hingga hiburan khusus Natal, sebagai upaya mengerek minat wisatawan untuk menginap.
Menurut Sujud, kreativitas pengelola hotel menjadi faktor penting yang mendorong kenaikan okupansi hingga 19 persen hanya dalam kurun waktu satu hari. Promosi pun terus diperkuat seiring meningkatnya arus wisatawan ke Kota Batu.
Selain faktor acara hotel, libur Natal tahun ini juga berdekatan dengan akhir pekan. Kondisi tersebut membuat banyak masyarakat memanfaatkan waktu senggang untuk berlibur singkat bersama keluarga, termasuk memilih Kota Batu sebagai tujuan menginap.
PHRI Kota Batu optimistis tren kenaikan okupansi masih akan berlanjut hingga penghujung tahun. Bahkan, tingkat hunian hotel pada malam pergantian tahun baru ditargetkan bisa menembus angka tinggi.
“Paling tidak di malam pergantian tahun baru bisa 90 persen harapan kami seperti itu. Tapi kami juga berharap pada 27-28 Desember sudah tinggi,” ujar Sujud.
Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan arus kendaraan dari arah Kota Malang dan Surabaya mulai memasuki Kota Batu. Meski lalu lintas secara umum masih terpantau lancar, kepadatan sempat terjadi di sejumlah titik, salah satunya di Simpang Tiga Pendem.
Kepadatan tersebut dipicu oleh pertemuan arus kendaraan dari dan menuju Kota Batu, baik melalui jalur Dau, Kabupaten Malang, maupun akses Karanglo yang menghubungkan Malang dan Surabaya.
Di sisi lain, jalur menuju kawasan wisata utama masih relatif lengang. Jalan Ir Soekarno yang menjadi akses ke destinasi Jatim Park 3 belum menunjukkan lonjakan signifikan. Kepadatan justru terlihat setelah melewati kawasan tersebut, yang disebabkan antrean kendaraan keluar-masuk rumah makan di sepanjang jalur itu.
