Suaramalang – PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison disebut-sebut telah memulai proses penjualan saham minoritas di bisnis serat optik perseroan. Penjualan saham tersebut diperkirakan bernilai lebih dari US$ 1 miliar (Rp 15,6 triliun).
Laporan Reuters Berdasarkan informasi dari sumber yang mengetahui proses penjualan saham tersebut, Indosat menyatakan menerima tawaran dari investor keuangan dan infrastruktur global serta perusahaan strategis. Mereka ingin bekerja sama dengan Indosat untuk mengembangkan bisnis kabel serat optik perseroan.
Indosat belum memutuskan saham mana yang akan diterbitkan dan kemungkinan membatalkan penjualan tergantung kondisi pasar. Reuters menyatakan bahwa Indosat telah menunjuk Citigroup untuk menangani proses penjualan tersebut.
Ke Reuters, Indosat menolak berkomentar. Manajemen Indosat menyatakan aksi korporasi tersebut akan diumumkan ke otoritas bursa sesuai ketentuan yang berlaku.
Kabar penjualan saham minoritas di bisnis serat optik Indosat muncul di tengah minat investor global terhadap aset infrastruktur digital di Asia Tenggara. Sebelum ini, Reuters juga melaporkan bahwa PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) berencana menjual sebagian sahamnya di bisnis data center pada paruh kedua tahun 2024.
Pada bulan September, perusahaan investasi global KKR & Co mengakuisisi 20 persen saham bisnis pusat data Singapore Telecom senilai US$825,39 juta.
Indosat merupakan operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Pada tahun 2022, Indosat, yang saat itu mayoritas dimiliki oleh Ooredoo Qatar, bergabung dengan PT Hutchison 3 Indonesia, yang dimiliki oleh konglomerat Hong Kong Hutchison Holdings.