Iklan

Kasus ISPA Capai 8.990, Dinkes Malang Imbau Warga Tak Lengah dan Gunakan Masker di Ruang Publik

Iklan

SUARAMALANG.COM, Malang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengimbau masyarakat agar disiplin menggunakan masker saat beraktivitas di ruang publik sebagai langkah pencegahan dini terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di musim pancaroba.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif, menyampaikan bahwa perubahan cuaca yang tidak menentu menjadi faktor utama meningkatnya risiko penularan ISPA di masyarakat.

Iklan

“Cuaca sekarang terkadang paginya panas dan sorenya mendung terus hujan, jadi paling tidak ketika beraktivitas di tempat keramaian umum gunakan masker sebagai pelindung supaya tidak terkena ISPA,” ujarnya pada Minggu (19/10/2025).

Dari catatan Dinkes Kota Malang hingga akhir September 2025, tercatat sebanyak 8.990 kasus ISPA di wilayah setempat.

Kasus terbanyak terjadi pada kelompok usia produktif 19 hingga 59 tahun dengan jumlah 4.598 kasus.

Selanjutnya, kelompok usia 10 sampai 18 tahun tercatat sebanyak 1.618 kasus.

Adapun kelompok lansia berusia 60 tahun ke atas menyumbang 1.463 kasus, sementara kelompok usia anak 5 hingga 9 tahun tercatat 1.311 kasus.

dr. Husnul Muarif menambahkan bahwa tren kasus ISPA di Kota Malang cenderung stabil tanpa peningkatan signifikan dari bulan sebelumnya.

“Kalau laporan yang sifatnya bulanan angkanya stagnan dari bulan sebelumnya, hampir sama,” katanya.

Meski angka kasus belum menunjukkan lonjakan, masyarakat tetap diminta meningkatkan kewaspadaan dan memproteksi diri dengan memperhatikan pola hidup sehat.

Dinkes Kota Malang mengingatkan pentingnya penggunaan masker dan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) baik di rumah maupun di ruang publik.

Selain itu, masyarakat juga diminta menjaga daya tahan tubuh dengan memperhatikan asupan gizi seimbang dan cukup istirahat.

Menurut Husnul, langkah pencegahan menjadi kunci utama untuk menekan penyebaran ISPA di tengah kondisi cuaca yang tidak stabil.

“ISPA itu datang dengan keluhan tidak enak, mulai dari hidung sampai saluran pernapasan atas. Bisa serik, bersin, dan ada batuk sudah masuk ISPA,” jelasnya.

Masyarakat yang sudah mengalami gejala awal disarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan agar bisa mendapatkan penanganan medis lebih cepat.

Selain faktor cuaca, peningkatan mobilitas masyarakat di ruang publik juga menjadi salah satu penyebab meluasnya potensi paparan ISPA di perkotaan.

Oleh karena itu, penggunaan masker dan penerapan PHBS di ruang publik diharapkan menjadi kebiasaan baru warga Kota Malang sebagai bentuk perlindungan diri dan lingkungan sekitar.

Pemerintah Kota Malang melalui Dinkes akan terus memantau perkembangan situasi kesehatan masyarakat, termasuk distribusi obat dan kesiapan layanan medis di puskesmas maupun rumah sakit.

Langkah antisipatif tersebut diharapkan mampu menjaga stabilitas kesehatan masyarakat Kota Malang sepanjang musim pancaroba tahun ini.

Dengan kolaborasi aktif antara pemerintah dan warga, penyebaran ISPA diharapkan dapat ditekan sehingga aktivitas masyarakat tetap berjalan normal dan produktif.

Iklan
Iklan
Iklan