Kegigihan Bahtiar Al Amin Berbuah Prestasi, Dua Petinju Malang Raih Medali di Porprov Jatim 2025

SUARAMALANG.COM, KABUPATEN MALANG – Kegigihan Bahtiar Al Amin dalam membina atlet tinju di Kabupaten Malang kembali membuahkan hasil manis. Dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 yang baru saja usai, dua atlet dari Sasana Santana yang ia dirikan sukses menyumbangkan medali untuk Kabupaten Malang. Hasil ini sekaligus mempertegas kiprah Sasana Santana sebagai salah satu pusat pembinaan tinju amatir yang konsisten mencetak prestasi.

Medali emas berhasil diraih Burhan Manshur yang tampil impresif di kelas Light Middle 67-71 kg. Sedangkan Fachrul Al Farouq mempersembahkan medali perunggu setelah bertarung sengit di kelas 51 kg Elite Putra. Kedua petinju ini merupakan hasil pembinaan langsung dari Bahtiar yang tak pernah lelah melatih dan membina bakat-bakat muda di dunia tinju.

Bahtiar Al Amin, yang juga dipercaya sebagai pelatih utama kontingen tinju Kabupaten Malang pada ajang Porprov menegaskan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari proses pembinaan yang konsisten dan berkelanjutan. “Meski di Porprov 2025 ini perolehan medali sedikit menurun dibanding sebelumnya, dari sisi pembinaan sebenarnya cukup bagus,” ujar pria yang akrab disapa Amin itu, saat ditemui di Sasana Santana Boxing Camp miliknya, Sabtu (27/7).

Menurutnya, capaian medali tetap menjadi cermin bahwa tinju Kabupaten Malang masih memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Ia menyebut bahwa pembinaan tidak hanya berorientasi pada hasil sesaat, tetapi juga menyiapkan fondasi atlet yang matang secara teknis dan mental. “Prestasi ini menjadi bukti bahwa tinju Malang masih punya potensi besar untuk bersinar lebih tinggi,” tambahnya dengan penuh semangat.

Dalam jangka pendek, Amin menargetkan agar Kabupaten Malang mampu mempertahankan tradisi emas yang telah diraih dalam tiga gelaran Porprov terakhir. Ia tak ingin prestasi emas tersebut lepas begitu saja. “Target kita adalah mempertahankan medali emas, bahkan kalau bisa jumlahnya bertambah. Itu yang terus saya dorong dari para atlet,” tegasnya.

Lebih dari itu, Amin memiliki visi jangka panjang yang lebih besar. Ia berharap Sasana Santana bisa berkembang menjadi kawah candradimuka bagi petinju-petinju profesional asal Malang yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. “Saya berharap ke depan muncul juara-juara nasional dan Asia dari Santana Boxing Camp,” pungkasnya.

Dengan semangat dan dedikasi seperti yang ditunjukkan Bahtiar Al Amin, bukan tidak mungkin Malang akan menjadi salah satu lumbung atlet tinju masa depan Indonesia. Kegigihannya bukan hanya menghasilkan medali, tetapi juga membentuk karakter dan masa depan anak-anak muda lewat olahraga.

Pewarta: Slamet

Exit mobile version