Iklan

Kilas Balik Peristiwa Viral di Malang Raya di 2025: Dari Kecelakaan Maut hingga Konflik Sosial

Iklan

SUARAMALANG.COM, Malang Raya – Sepanjang 2025, Malang Raya, yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, tak lepas dari sejumlah peristiwa yang menyita perhatian publik. Isu-isu tersebut muncul silih berganti, berkembang, dan berdampak pada kehidupan masyarakat.

Mulai dari persoalan keselamatan transportasi, konflik sosial-keagamaan, layanan kesehatan, hingga dinamika ruang publik dan demokrasi jalanan, semuanya mewarnai perjalanan Malang Raya sepanjang tahun ini.

Iklan

Berikut rangkuman enam isu yang paling banyak disorot dan menjadi pembicaraan publik di Malang Raya selama 2025.

1. Kecelakaan Bus Beruntun di Kota Batu
Tahun 2025 diawali dengan insiden kecelakaan bus pariwisata beruntun di Kota Batu pada 8 Januari. Peristiwa tersebut melibatkan sejumlah kendaraan, menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, serta sempat melumpuhkan arus lalu lintas di kawasan wisata.

Kasus ini menjadi sorotan luas karena berkaitan langsung dengan keselamatan transportasi pariwisata. Aparat kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh, mulai dari olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan saksi, hingga pengecekan kondisi armada dan sopir. Pemerintah Kota Batu juga melakukan evaluasi terhadap standar keselamatan bus pariwisata, terutama menjelang musim liburan.

Insiden ini tercatat sebagai salah satu kecelakaan transportasi terbesar di Malang Raya sepanjang 2025 dan memicu penguatan pengawasan terhadap kendaraan wisata.

2. Kasus Dokter di RS Persada
Seorang dokter IGD berinisial AYP (atau YA/Ayi) diduga melakukan pelecehan seksual kepada pasien rawat inap perempuan berinisial QAR (31) asal Bandung yang sedang berlibur di Malang. Korban lain juga diduga ada, dengan tiga akun media sosial menghubungi korban pertama mengaku mengalami hal serupa.

Kronologinya dimulai saat korban dirawat inap karena sinusitis dan vertigo. Dokter AYP mendatangi kamar korban sendirian (tanpa didampingi perawat, yang merupakan pelanggaran prosedur standar operasional), melakukan pemeriksaan yang tidak wajar, dan diduga mengambil gambar area sensitif korban menggunakan ponselnya. Setelah kejadian, dokter tersebut juga dilaporkan mengirimkan pesan yang tidak berhubungan dengan medis kepada korban.

Pihak RS Persada Malang melakukan investigasi internal, dan menemukan pelanggaran prosedur. Dokter AYP telah dinonaktifkan sementara dari pelayanan medis sambil menunggu proses hukum.

Korban telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Malang Kota pada April 2025. Polisi telah menetapkan dokter YA sebagai tersangka pada Juni 2025.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Malang menyatakan akan memberikan sanksi tegas jika pelaku terbukti bersalah. Kementerian Kesehatan melalui Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) juga dapat mencabut STR dokter yang terbukti melakukan pelanggaran etik berat.

3. Penolakan Zakir Naik ke Malang
Kunjungan pendakwah internasional Zakir Naik ke Malang pada Juli 2025 menjadi perhatian besar. Aparat keamanan menurunkan ratusan personel untuk mengamankan kegiatan yang dihadiri puluhan ribu jemaah.

Menjelang pelaksanaan, muncul penolakan dari sejumlah kelompok masyarakat yang menyuarakan kekhawatiran terkait toleransi dan potensi gangguan ketertiban. Pemerintah daerah dan aparat melakukan pendekatan dialog dan pengamanan untuk memastikan acara berjalan aman.

Pelaksanaan kegiatan berlangsung kondusif, namun respons publik yang beragam menjadikan tur dakwah ini sebagai salah satu peristiwa keagamaan terbesar dan paling banyak disorot di Malang Raya tahun ini.

4. Sound Horeg
Fenomena sound horeg kembali mencuat sepanjang 2025 di Malang Raya. Penggunaan perangkat suara berdaya tinggi dalam hajatan dan hiburan warga memicu keluhan soal kebisingan, gangguan aktivitas, hingga potensi konflik antarwarga.

Di satu sisi, sound horeg dianggap sebagai bagian dari budaya hiburan lokal. Namun di sisi lain, warga terdampak menuntut ketertiban dan kenyamanan ruang hidup. Pemerintah daerah bersama aparat kepolisian beberapa kali melakukan penertiban, mediasi, serta mengeluarkan imbauan terkait batas waktu dan tingkat kebisingan.

Isu ini berulang kali muncul, terutama sepanjang perayaan Kemerdekaan RI atau Agustus 2025.

5. Demo Ricuh
Pada Agustus 2025, terjadi kericuhan di depan Mapolresta Malang Kota saat massa memprotes insiden tewasnya pengemudi ojol (ojek online) Afan Kurniawan akibat tertabrak mobil rantis Brimob di Jakarta.

Massa sempat membakar water barrier dan melemparkan petasan ke dalam mako, yang kemudian dibubarkan menggunakan gas air mata oleh polisi. Sebanyak 61 orang diamankan pasca kericuhan ini.

Sebelumnya pada 23 Maret 2025 demo terjadi di depan gedung DPRD Kota Malang di Jalan Tugu. Mulanya massa yang mengatasnamakan Arek-arek Malang (ARM) melakukan demonstrasi menolak pengesahan revisi Undang-Undang (UU) TNI.

Kemudian kericuhan bermula ketika massa melemparkan molotov dan petasan ke arah gedung, menyebabkan pos jaga dan bagian teras depan gedung DPRD terbakar. Massa juga membakar seragam loreng TNI sebagai simbol penolakan.

Dampaknya, tujuh aparat dan beberapa massa aksi mengalami luka-luka, serta sekitar 10 orang dilaporkan hilang kontak.

6. Kasus Yai Mim Eks Dosen UIN Malang
Kasus yang melibatkan mantan dosen UIN Malang, Yai Mim, menjadi salah satu isu terpanjang dan paling kompleks sepanjang 2025. Pemberitaan bermula dari konflik personal yang kemudian berkembang menjadi persoalan hukum, termasuk laporan dugaan pencemaran nama baik hingga isu penistaan agama.

Proses hukum masih berjalan, sejumlah pihak diperiksa aparat, sementara respons publik terus bergulir.

Demikian enam isu viral yang terjadi sepanjang 2025 di Malang Raya.

Iklan
Iklan
Iklan