SUARAMALANG.COM, Jakarta – Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) DKI Jakarta terus memantapkan langkah dalam membina generasi muda yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga matang secara mental dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.
Instruktur Kokam, Rajif Muazamsyah, menegaskan bahwa proses kaderisasi ini menjadi bagian penting dalam menyiapkan pemuda yang mampu menjawab tantangan zaman sekaligus menjadi penjaga keutuhan bangsa.
“Kokam harus hadir sebagai kekuatan moral dan sosial yang mampu bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga ketertiban, membangun persatuan, serta mendorong kemajuan bangsa,” ujarnya di Jakarta.
Rajif menjelaskan, pembinaan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada fisik dan kedisiplinan, tetapi juga pada pembentukan integritas, penguatan nilai keislaman, dan penanaman semangat nasionalisme.
Ia menekankan, generasi muda Kokam harus memiliki sikap konstruktif, berkontribusi nyata dalam pembangunan, serta mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat tanpa kehilangan daya kritis yang sehat.
Salah satu bentuk pembinaan yang menjadi perhatian adalah pelatihan Search and Rescue (SAR).
Kegiatan ini dirancang untuk membekali anggota Kokam dengan kemampuan tanggap darurat, mulai dari penanganan bencana alam, evakuasi korban, hingga dukungan logistik di lapangan.
“Pelatihan ini membentuk generasi Kokam yang responsif terhadap isu nasional, mampu menjadi agen perdamaian, dan siap menjadi garda terdepan dalam mengawal kebijakan yang berpihak pada rakyat,” kata Rajif.
Selain pelatihan SAR, Kokam juga rutin mengadakan kegiatan sosial seperti kerja bakti, bantuan kemanusiaan, dan program pemberdayaan masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Di tengah meningkatnya potensi perpecahan akibat provokasi di media sosial dan isu politik, Rajif mengajak kader Kokam untuk menjadi teladan dalam menjaga persatuan bangsa.
“Saya mengajak seluruh kader Kokam aktif terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan dan tidak mudah terpengaruh oleh provokasi yang dapat memecah belah bangsa,” tegasnya.
Ia menilai, peran Kokam sebagai organisasi kepemudaan tidak hanya relevan di lingkungan internal Muhammadiyah, tetapi juga penting di panggung nasional sebagai bagian dari kekuatan sipil yang memperkokoh NKRI.

Kokam yang lahir pada era 1960-an merupakan salah satu sayap Muhammadiyah yang fokus pada bidang ketahanan organisasi, kebencanaan, dan bela negara.
Sejak awal berdirinya, Kokam telah menjadi garda terdepan dalam berbagai situasi darurat, termasuk penanggulangan bencana, pengamanan kegiatan masyarakat, hingga menjaga keamanan di tengah gejolak sosial.
Di era modern, Kokam DKI Jakarta berupaya menyesuaikan pola kaderisasi dengan tantangan kekinian, seperti ancaman intoleransi, radikalisme, dan degradasi moral generasi muda.
Dengan pembinaan berjenjang, kegiatan pelatihan, dan penguatan jejaring sosial, Kokam menargetkan lahirnya kader-kader baru yang mampu menjadi pemimpin masa depan, baik di lingkup organisasi maupun di masyarakat luas.
Rajif menegaskan, Kokam tidak hanya membentuk anggota yang kuat secara fisik, tetapi juga berjiwa sosial, memiliki kemampuan analisis, dan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk kepentingan bangsa.
Upaya ini, lanjutnya, merupakan komitmen berkelanjutan untuk menjadikan Kokam sebagai benteng moral sekaligus kekuatan sipil yang dapat diandalkan dalam menjaga keutuhan NKRI.
Pewarta : M.Nur