Suaramalang – Ustaz Solmed mengungkap ayat Alquran yang membolehkan pamer harta. Ustaz Solmed mengungkapkan, sikapnya yang kerap memamerkan hartanya memang beralasan dan sudah tertulis dalam ayat 11 Surat Ad-Dhuha.
Namun penjelasan berbeda diungkapkan Ustaz Adi Hidayat atau UAH. Dalam ceramah yang diunggah di YouTube, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hukum pamer harta seperti yang dijelaskan dalam surat At Takatsur.
“Allah berfirman Alhakumut Takatsur, perbuatanmu yang sering menunjukkan kemewahan, menambah harta, mengabaikanmu dari realita kehidupan duniawi hingga mencari bekal untuk pulang ke rumah sebelum menghadap Allah Taala.”
“Hatta zurtumul-maqoobir, ini kejadian yang membuatmu lengah dan tidak sadar bahwa kamu telah meninggal dan berziarah ke kuburmu sendiri. Sampai kamu sampai di kuburmu, kamu hitung berapa orang-orangmu yang ada di dalam kubur dan kamu tunjukkan. dan kamu tidak sadar bahwa kamu juga akan masuk alam kubur yang kamu harapkan.”
“Kalla sawfa ta’lamuun, jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi karena suatu saat kamu akan menyadari bahwa semuanya salah. Thumma kalla sawfa ta’lamuun maka ulangi bahwa kamu tidak bisa melakukan kegiatan itu lagi karena kamu akan menyadari bahwa semua itu salah,” jelasnya. Ustaz Adi Hidayat.
Ia kemudian menjelaskan bahwa melalui surat tersebut, Tuhan ingin hamba-hambanya tidak berkompetisi dan menampilkan kekayaan dan kemewahan seolah-olah mereka adalah umat yang terhebat.
“Allah ingin memberikan pencerahan kepada setiap generasi di setiap zaman yang berbeda bahwa segala nikmat yang dititipkan Tuhan hendaknya menjadi sarana ibadah yang dibawa pulang dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT,” ujarnya.
“Jangan ditonjolkan, jangan dikompetisikan, jangan sekedar pamer karena itu terjadi di zaman Jahiliyah. Karena di luar dugaan, apalagi kalau ada seorang muslim yang pamer hartanya lalu ingin membandingkannya dengan orang lain, jadilah dibalas oleh orang lain, pamer, “Mereka saling menghadirkan kemewahan seolah ingin menyampaikan kesan bahwa dalam hidup ini yang terkaya, terhebat, paling berharga,” sambungnya.
Penyebabnya karena segala kekayaan dan kemewahan dunia yang dimiliki seseorang tidak akan bertahan selamanya dan hanya sekedar titipan yang akan habis masa berlakunya setelah kematian.
“Tuhan kasihanilah kami, dengan diturunkannya surat At Takatsur untuk mengingatkan kita bahwa segala kekayaan bukanlah tolok ukur kemuliaan, kebesaran, di hadapan Tuhan, melainkan titipan yang akan dipertanggungjawabkan semuanya akan hanyut, hilang dan terbengkalai. ketika kita masuk kubur,” tutupnya.