Legen hingga Arak Trobas, Ini 3 Miras Tradisional Khas Jawa Timur

SUARAMALANG.COM, Jawa Timur – Indonesia memiliki beragam minuman beralkohol tradisional yang lahir dari proses panjang fermentasi dan penyulingan. Tak sekadar minuman, alkohol tradisional kerap menjadi bagian dari tradisi, ritual adat, hingga warisan budaya di sejumlah daerah.

Di Jawa Timur, beberapa minuman keras lokal dikenal memiliki karakter rasa yang kuat dengan kadar alkohol yang beragam. Bahan bakunya pun berasal dari alam, mulai dari nira aren hingga tape ketan. Namun, sebagian minuman ini belum memiliki izin edar resmi dan berisiko berbahaya jika dikonsumsi berlebihan atau dicampur bahan lain.

Berikut tiga minuman keras tradisional asal Jawa Timur yang cukup dikenal di masyarakat.

1. Legen Tuak, Minuman Tradisional dari Pohon Siwalan
Legen merupakan minuman khas Gresik, Jawa Timur, yang dihasilkan dari pohon siwalan atau lontar. Minuman ini awalnya tidak beralkohol dan memiliki rasa manis alami.

Mengutip laman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), bunga pohon siwalan dapat menghasilkan cairan legen yang juga bisa diolah menjadi gula merah. Namun, jika tidak diolah atau disimpan dengan benar, legen dapat mengalami fermentasi alami.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, legen bisa berubah menjadi tuak dengan kandungan alkohol tertentu. Proses inilah yang membuat legen berpotensi menjadi minuman beralkohol jika dibiarkan terlalu lama.

2. Tuak, Minuman Fermentasi dari Nira Aren
Tuak menjadi salah satu minuman beralkohol tradisional yang cukup populer di berbagai daerah Indonesia, termasuk Jawa Timur. Di wilayah ini, tuak banyak ditemukan di daerah Tuban dan sekitarnya.

Minuman ini dibuat dari nira aren yang difermentasi secara alami. Umumnya, kadar alkohol tuak berada di kisaran 8 persen. Namun, kadar tersebut bisa meningkat jika tuak kembali disuling atau difermentasi lebih lama.

Dalam budaya tertentu, tuak kerap disajikan dalam acara adat atau pertemuan sosial. Meski begitu, konsumsi berlebihan tetap berisiko bagi kesehatan.

3. Arak Trobas, Miras Khas Malang Selatan
Arak trobas merupakan minuman beralkohol tradisional yang berasal dari wilayah Malang Selatan. Minuman ini dibuat dari fermentasi tape ketan yang kemudian disuling hingga menghasilkan kadar alkohol sangat tinggi.

Dalam proses pembuatannya, beras ketan dicampur ragi dan air, lalu difermentasi selama sekitar 20 hari sebelum masuk tahap penyulingan. Hasilnya adalah arak dengan kadar alkohol yang disebut bisa mencapai 90 hingga 95 persen.

Tingginya kadar etanol pada arak trobas membuat minuman ini sangat berisiko bagi kesehatan. Konsumsi tanpa pengawasan dapat berdampak fatal, mulai dari gangguan metabolisme, kebutaan, hingga kematian.

Itulah beragam minuman keras tradisional di Jawa Timur. Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk memahami risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat memaksa organ tubuh bekerja lebih keras dan memicu berbagai dampak negatif bagi kesehatan.

Exit mobile version